Pantauan detikcom di Puncak Becici, tampak area parkir yang biasanya dipadati kendaraan baik roda 2 maupun roda 4 begitu lengang. Tak hanya itu, kursi-kursi yang biasanya dimanfaatkan wisatawan untuk bersantai di kawasan Puncak Becici sebagian besar tidak digunakan.
"Memang kalau awal-awal bulan puasa seperti ini ada penurunan jumlah kunjungan wisatawan. Untuk penurunannya sekitar 30 persen," ujar Ketua Koperasi Notowono atau pengelola objek wisata di Desa Terong, Muntuk dan Mangunan Kecamatan Dlingo, Bantul, Purwo Harsono saat ditemui di Kantor Koperasi Notowono, Desa Mangunan Kecamatan Dlingo, Bantul, Sabtu (18/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sedangkan rata-rata kunjungan wisata sebelum bulan ramadhan mencapai 8-9 ribu orang. Bahkan, ketika long weekend kemarin jumlah kunjungan di tiga Desa Wisata itu mencapai 19 ribu orang.
Kendati demikian, Ipung menilai penurunan tersebut hanya bersifat sementara. Karena berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, jumlah pengunjung akan meningkat saat seminggu menelang hari raya Idul Fitri.
"Memang trendnya seperti ini kalau masuk bulan Ramadhan, tapi seminggu sebelum Idul Fitri akan biasanya meningkat. Itu karena pemudik sudah datang ke Yogyakarta dan pasti ingin berwisata," kata Ipung.
![]() |
Ipung menjelaskan, sepinya kunjungan wisatawan tidak membuat pengelola tempat wisata di Kecamatan Dlingo berkecil hati. Momen tersebut malah dijadikan untuk meningkatkan daya tarik tempat-tempat wisata.
"Saat-saat seperti ini kami gunakan untuk memperbaiki spot dan lingkungan di tempat-tempat wisata. Seperti membuat spot foto baru seperti di Pinus Pengger, dan spot foto baru di Pinus Sari," ucapnya.
"Semua itu dilakukan untuk menyambut wisatawan yang datang saat menjelang lebaran besok dan memberi kesan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya," pungkasnya. (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!