Disebut Purnama Seruling Penataran karena moment sinar bulan pada saat purnama, sebagai saat yang tepat menggelar pertunjukan seni kolosal. Ketua pelaksana, Wima Brahmantya menyebut, cahaya bulan purnama memancarkan energi positif untuk pertunjukan karya tari ini.
"Bulan purnama itu memancarkan energi positif. Semoga energi positif ini bisa kita serap bersama. Sambil menikmati kolaborasi penampilan seniman tari dan musik lokal dan internasional," kata Wima pada detikcom, Selasa (16/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dipilihnya Candi Palah atau Penataran, karena candi yang terletak di lereng Gunung Kelud ini merupakan simbol kemegahan dan kejayaan Nusantara.
"Lewat event kesenian ini, kami ingin menguatkan jati diri bangsa. Dengan beragam budaya dan kekayaan warisan leluhur, kami ingin tunjukkan kemegahan Candi Palah ini dimata dunia sambil menikmati kolaborasi seni yang disajikan," imbuh Wima.
Purnama Seruling Penataran kali ini bertema Bubhuksah Dan Gagang Aking. Tari tradisional kontemporer yang menceritakan salah satu relief yang terdapat pada pendopo teras Candi Palah. Cerita tersebut tentang perjalanan spiritual dua anak manusia hingga mencapai nirwana.
"Ini juga menceritakan dua tokoh bangsa saat ini. Bubhuksah itu badannya gemuk. Sedangkan Gagang Aking tubuhnya kurus. Kedua tokoh ini ingin kebaikan bagi bangsa. Namun memamg harus ada yang ikhlas berkorban untuk kepentingan bangsa," tuturnya.
![]() |
Ratusan penonton tampak menikmati pertunjukan ini. Di bawah terang sinar purnama dan perpaduan lighting beraneka warna, gerakan tari terlihat semakin indah dipandang.
Dengan latar belakang Candi Palah yang megah. Ribuan lampu lentera yang dipajang di setiap sudut candi, membuat suasana semakin syahdu. Walaupun suhu udara di Candi Palah Nglegok ini cukup dingin, namun pengunjung tak beranjak sampai pertunjukan usai.
"Saya kebetulan penganten baru. Ini ingin menikmati suasana romantis di sini. Kabarnya pertunjukan ini hanya ada di Blitar," kata Ninda penonton dari Surabaya.
BACA JUGA: Candi Tertua di Jawa Barat, Peninggalan Siapa?
Memang tak hanya warga Blitar yang menonton. Ratusan penonton ini juga datang Malang, Tulungagung, Kediri dan Surabaya. Bahkan ada wisatawan mancanegara ikut menikmati pertunjukan Purnama Seruling Penataran ini.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!