Bagi traveler yang pertama kali datang ke Terminal Pulogebang di Jakarta, mungkin akan dibuat terkesima sekaligus bingung akan terminal bus yang berukuran luas tersebut.
Berdiri di atas lahan seluas 12,5 hektar, Terminal Pulogebang terbagi jadi empat blok utama dengan fungsi berbeda. Dikunjungi detikcom langsung Kamis pekan lalu (1/8/2019), berikut detil tentang terminal bus yang satu ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pintu utama, Blok A terletak di ujung kiri terminal. Secara fungsi, Blok A dikhususkan untuk tempat istirahat pengemudi bus. Hanya ada satu lantai saja di blok ini.
Blok kedua dari kiri, berfungsi sebagai area keberangkatan bagi penumpang. Blok yang satu ini terdiri dari dua lantai, di mana lantai dua merupakan area boarding khusus untuk para penumpang yang telah memiliki tiket keberangkatan.
Di lantai dua blok B juga tersedia ruang baca dan ruang bermain anak. Jadi traveler yang bepergian dengan si buah hati tak usah takut menunggu lama.
Blok C
Merupakan blok dengan lantai tertinggi dan paling ramai dibanding blok lainnya. Untuk diketahui, Blok C terdiri dari empat lain termasuk kantor pengelola dan pos pemantauan. Blok ini juga menjadi area kedatangan bagi para penumpang yang pelesir naik bus.
![]() |
Blok D
Blok terakhir sekaligus yang terletak di sisi pojok kanan terminal ini merupakan tempat mangkalnya Bus TransJakarta dan sejumlah angkot dengan trayek berbeda.
Setelah mengetahui fungsi dari setiap blok, traveler juga perlu tahu di mana lokasi untuk membeli tiket. Tak usah cemas, loket untuk tiket bus dapat dijumpai di Lantai Mezzanine.
Apabila masih bingung di terminal rasa bandara ini, traveler bisa bertanya pada sejumlah petugas keamanan atau staf Dishub DKI Jakarta terkait detil yang ingin ditanyakan. Hanya perlu diketahui, tak sedikit juga agen bus yang seliweran di area terminal untuk menawarkan tiket bus.
(wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan