Monumen Nasional yang menjulang setinggi 132 meter di jantung Ibukota ini, memiliki Ruang Kemerdekaan yang menyimpan replika Naskah Proklamasi versi ketik. Pengunjung pun di sana dapat mendengar langsung suara Bung Karno saat membacakan teks proklamasi.
Ruang Kemerdekaan ini ada di area cawan Monas. Tiket masuk menuju cawan saja untuk anak-anak/pelajar adalah Rp 2.000, mahasiswa Rp 3.000 dan dewasa Rp 5.000. Sedangkan untuk menuju cawan dan puncak Monas, anak-anak/pelajar Rp 4.000, mahasiswa Rp 8.000, dan dewasa Rp 15.000. Selain itu, pengunjung harus membayar dengan kartu elektronik Bank DKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ruang Kemerdekaan akan memberikan pengalaman kunjungan yang menarik dan menggugah siapapun yang datang agar makin mencintai Indonesia. Suara Bung Karno yang penuh wibawa akan menggetarkan hati orang yang mendengarnya. Bagaimana tidak, penjajahan yang telah dirasakan oleh rakyat Indonesia akhirnya berakhir dengan pembacaan proklamasi ini.
Jika ingin mendengarkan suara Bung Karno saat membacakan teks proklamasi dan merasakan suasana haru menyambut kemerdekaan yang telah ditunggu-tunggu, langsung saja ke Ruang Kemerdekaan di cawan monumen lantai 2. Menuju Ruang Kemerdekaan sama dengan arah ke lift menuju puncak. Akan ada petunjuk, jika lurus akan menuju lift untuk sampai ke puncak dan ke kanan adalah arah menuju Ruang Kemerdekaan.
Saat sampai di depan ruangan, Anda akan melihat kayu jati yang menghiasi pintu masuk, papan-papan peringatan terpampang jelas di tangga yang bertuliskan, "Harap Tenang Anda Memasuki Ruang Kemerdekaan." Setelah masuk ruangan, nampak bangunan berbentuk kotak. Uniknya, di setiap sisi kotak memiliki hiasan tertentu. Ada hiasan bertuliskan teks proklamasi kemerdekaan, pintu raksasa dengan ukiran cantik, peta Negara Indonesia dan lambang burung garuda dengan ukuran besar.
Acara pun akan segera dimulai, terdengar suara pengumuman perihal pembacaan teks proklamasi oleh Bung Karno. Pengunjung yang datang berbondong-bondong duduk menantikan pidato Bung Karno.
![]() |
Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, pintu kayu terbuka dengan sendirinya. Terlihat sebuah ukiran kepala naga yang besar, disusul dengan mulut naga yang terbuka, keluarlah teks proklamasi dengan cahaya menyilaukan.
Suara Bung Karno terdengar jelas, nada bicaranya tenang namun berwibawa. Tidak menggebu-gebu, tapi penuh penghayatan. Siapapun yang mendengarkan akan tergetar hatinya seakan berada dalam suasana pembacaan Proklamasi pada 17 Agustus 1945 kala itu. Pembacaan teks proklamasi merupakan hal yang paling dinanti oleh tokoh bangsa dan rakyat Indonesia setelah lama mengalami penderitaan.
Setelah selesai mendengarkan pembacaan teks proklamasi, berkumandang lagu Padamu Negeri. Rasa haru mendengarkan dan menyanyikan lagu seakan terbayangkan betapa tokoh-tokoh pejuang mencintai Indonesia. Pintu kayu pun tertutup kembali. Pembacaan teks proklamasi ini berlangsung setiap satu jam sekali dari pukul 09.00-21.00 WIB.
Selain mendengarkan pidato Bung Karno, Anda juga bisa ke Museum Sejarah Nasional yang menampilkan peristiwa pra sejarah sampai Orde Baru. Museum ini terletak di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah dan pastinya Anda bisa ke puncak untuk melihat keindahan Kota Jakarta. Pada hari libur, akan banyak wisatawan-wisatawan yang datang, jadi harap bersabar karena untuk menuju ke atas puncak, biasanya harus melalui antrean yang panjang.
Monumen Nasional dibuka dari pukul 08.00-21.00 WIB. Mumpung kita merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, yuk kita liburan yang bermanfaat dengan berkunjung ke Ruang Kemerdekaan di Monas. Kapan lagi bisa melihat langsung replika Naskah Proklamasi dan suara asli Presiden Sukarno yang menggetarkan jiwa. Merdeka!
![]() |
(sna/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum