Bangunan peninggalan kolonial bergaya art deco yang berada di Jalan Linggasana, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan menjadi saksi bisu mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bangunan tersebut bernama Gedung Sjahrir.
Siapa yang tak mengenal Sutan Sjahrir, pendiri Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang sempat menjabat sebagai Perdana Menteri era Soekarno. Saat menjabat perdana menteri, Sjahrir mendapat mandat mewakili Indonesia dalam perundingan Linggarjati yang digelar di Gedung Perundingan Linggarjati pada 11 hingga 13 November 1946.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi gedung itu dulunya wisma untuk tokoh-tokoh Indonesia menyiapkan pembahasan pasal ke perundingan. Kan hanya wakil delegasi yang boleh masuk di perundingan, seperti Sjahrir," kata pengelola Gedung Perundingan Linggarjati Sukardi kepada detikcom, Jumat (23/8/2019).
![]() |
"Yang saya tahu itu, hanya tempat menginap dan persiapan perundingan," katanya.
Gedung Sjahrir kini dijadikan sebagai gudang amunisi milik Korem 063/SGJ. "Sampai sekarang masih dijadikan sebagai gudang amunisi, punyanya Korem 063/SGJ, Rayon Arhanudse," katanya.
Gedung Sjahrir memiliki lima ruangan. Kondisinya seperti tak terawat, banyak rumput dan ilalang. Warnanya kusam. "Bangunannya masih asli. Ya salah satu bangunan bersejarah," kata Sukardi.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum