Gedung Sjahrir, Saksi Bisu Perundingan Linggarjati

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gedung Sjahrir, Saksi Bisu Perundingan Linggarjati

Sudirman Wamad - detikTravel
Minggu, 25 Agu 2019 21:45 WIB
Gedung Sjahrir di Kuningan (Sudirman/detikcom)
Kuningan - Kuningan menyimpan jejak sejarah Indonesia. Salah satunya adalah Gedung Sjahrir, yang menjadi tempat perundingan Linggarjati.

Bangunan peninggalan kolonial bergaya art deco yang berada di Jalan Linggasana, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan menjadi saksi bisu mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bangunan tersebut bernama Gedung Sjahrir.

Siapa yang tak mengenal Sutan Sjahrir, pendiri Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang sempat menjabat sebagai Perdana Menteri era Soekarno. Saat menjabat perdana menteri, Sjahrir mendapat mandat mewakili Indonesia dalam perundingan Linggarjati yang digelar di Gedung Perundingan Linggarjati pada 11 hingga 13 November 1946.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama perundingan Linggarjati tokoh-tokoh Indonesia seperti Sjahrir, Agus Salim, Mohamad Roem dan lainnya menggunakan Gedung Sjahrir sebagai tempat pembahasan pasal-pasal yang bakal diajukan ke perundingan.

"Jadi gedung itu dulunya wisma untuk tokoh-tokoh Indonesia menyiapkan pembahasan pasal ke perundingan. Kan hanya wakil delegasi yang boleh masuk di perundingan, seperti Sjahrir," kata pengelola Gedung Perundingan Linggarjati Sukardi kepada detikcom, Jumat (23/8/2019).

(Sudirman/detikcom)(Sudirman/detikcom)
Sukardi menceritakan selain dijadikan tempat persiapan perundingan, Gedung Sjahrir juga digunakan untuk menginap. Sukardi mengaku tak tahu secara detil terkait fungsi gedung tersebut.

"Yang saya tahu itu, hanya tempat menginap dan persiapan perundingan," katanya.

Gedung Sjahrir kini dijadikan sebagai gudang amunisi milik Korem 063/SGJ. "Sampai sekarang masih dijadikan sebagai gudang amunisi, punyanya Korem 063/SGJ, Rayon Arhanudse," katanya.

Gedung Sjahrir memiliki lima ruangan. Kondisinya seperti tak terawat, banyak rumput dan ilalang. Warnanya kusam. "Bangunannya masih asli. Ya salah satu bangunan bersejarah," kata Sukardi.


(rdy/fay)

Hide Ads