Laut yang kaya menjadi sumber kehidupan dari pulau utara Indonesia, Miangas. Sejak kecil, penduduk Miangas sudah memiliki keahlian berenang dan menangkap ikan.
Saat cuaca ekstrem, kapal tak bisa digunakan untuk melaut. Satu-satunya cara agar tetap bisa mendapatkan ikan adalah dengan bajubi alias menangkap ikan secara tradisional. Caranya cukup sederhana, yaitu dengan menggunakan senjata dan kacamata renang kayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kayu dipahat hingga mirip gagang senjata. Di bagian atasnya, sebuah bambu dikaitkan untuk tempat tombak besi. Kemudian tombak besi ditarik dengan karet ban yang menjadi pendorong pegas. Saat ditembakkan, tombak melesat lurus ke depan.
Alat ini disebut jubi, dari sinilah nama bajubi diperoleh. Besarnya pun macam-macam, ada yang sebesar lengan maupun 2 meter.
Jubi juga mempengaruhi besarnya tangkapan. Kalau mau tangkap ikan sekelas kakap merah, jubi harusnya besar. Jubi yang kecil digunakan untuk ikan yang tidak terlalu besar.
"Bajubi dilakukan di laut yang pasang sedalam 20 meter," ujar Ismael Essing, nelayan sekaligus Mangkubumi 2 di Miangas.
![]() |
Kedalaman laut bukanlah tempat main-main. Ini mengapa, masyarakatnya juga harus andal dalam berenang. Masyarakat Miangas tak cuma sekedar berenang, mereka free diving. Dalam satu tarikan napas, mereka harus menyelam dan mencari ikan.
Kesigapan dan ketelitian menjadi modal di bawah air. Kalau salah tembak bisa bahaya, karena alat yang digunakan adalah besi runcing. Sampai saat ini anak-anak Miangas masih meneruskan bajubi. Menangkap ikan secara tradisional ini menjadi salah satu cara mereka bertahan hidup.
"Anak pulau di sini jago berenang bajubi, free diving sambil nombak ikan," cerita Serda Satriyo Budi Utomo, TNI-AD yang bertugas di Miangas.
Baca juga: Miangas, Jangan Menangis Lagi |
Memang, tak ada pelaut yang lahir dari pantai tenang. Kerasnya laut Miangas membuat anak-anak Miangas cakap bajubi. "Semoga anak-anak kami tetap meneruskan kegiatan tradisional ini. Karena dari bajubi ini mereka bisa hidup," tutur Ismael.
detikcom bersama Bank BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan.
Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!
(bnl/krs)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan