Wisata Sambil Mengenal Batik Tulis Lasem di Tempat Asalnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Sambil Mengenal Batik Tulis Lasem di Tempat Asalnya

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 02 Okt 2019 20:50 WIB
Ilustrasi batik tulis Lasem (istimewa)
Rembang - Tak ada cara terbaik untuk mengapresiasi batik tulis Lasem selain dengan berkunjung ke kota kelahirannya langsung. Ada loh paket wisatanya.

Masyarakat Indonesia mengenal batik tulis Lasem atas warna merahnya yang berani serta motifnya yang cukup kompleks di banding motif batik lainnya di Jawa Tengah. Hal itu pun didasari oleh sejarah panjang hasil akulturasi dari budaya China dengan masyarakat setempat di Lasem.

Hal itu pun menjadikan Lasem sebagai kota tua yang sarat budaya. Mungkin setara dengan Luang Prabang di Laos atau Chiang Rai di Thailand. Memaknai Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari ini, Rabu (2/10/2019), detikTravel pun mewawancarai Fransiska Anggraini dari akun Instagram @awesomelasem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wisata Sambil Mengenal Batik Tulis Lasem di Tempat AsalnyaBatik tulis Lasem (Bagus/detikcom)
Sesuai dengan namanya, Fransiska atau yang akrab disapa Chika aktif mengenalkan batik tulis Lasem setelah jatuh cinta pada budaya dan batik kota tersebut saat liburannya terdahulu. Selain giat mempopulerkan batik tulis Lasem dan cerita di balik pengrajinnya, ternyata Chika juga punya trip ke sana.

"Baru akan akhir bulan. AKu bikin trip dalam 2 jam sold out. Jadi itu shopping trip aku cuma ke tiga tempat batik, tiga hari dua malam, tiap hari aku ke tempat batik gak banyak-banyak. Aku bikin balance alam, sejarah dan kuliner," ujar Chika.

Perdana membuka trip ke Lasem akhir bulan Oktober ini (25-27 Oktober 2019), antusiasme wisatawan ternyata cukup tinggi. Dalam trip tersebut, Chika pun ingin mengenalkan tamunya pada karya batik tulis Lasem yang diteruskan oleh generasi muda.

"Aku ke tiga tempat batik yang dijalankan oleh anak muda. Anak milenial kelahiran tahun 90, mereka udah meneruskan usaha keluarga untuk batik. Juga ada mbak-mbak usia 30an tadinya kerja kantoran berhenti lalu pulang ke lasem karena urus ibunya dan itu terus ketemu sama orang pembatk yang perusahaanya bangkrut. Jadi dia mempekerjakan seluruh orang yang pabriknya tutup, cerita Chika.

Wisata Sambil Mengenal Batik Tulis Lasem di Tempat AsalnyaRumah lama di Lasem (Nasuhaalii/d'Traveler)
Selain mengenalkan batik tulis Lasem yang dirintis generasi muda, Chika juga tak lupa mengenalkan batik tulis Lasem lawasan atau yang sarat sejarah dan punya nilai yang lebih fantastis karena tingkat kerumitannya.

"Lalu ke tempat spesialis batik lawasan terutama batik-batik Tiga Negeri Solo yang dulu diwarnainnya di Lasem. Karena Lasem aku rasa airnya paling baik bereaksi dengan warna merah karena itu signaturenya Lasem adalah warna merah," ujar Chika.

Lebih lanjut, Chika mematok tarif Rp 2,5 juta untuk trip wisata ke Lasem selama tiga hari dua malam. Agar trip lebih maksimal, Chika pun membatasi peserta jadi tim kecil. Rencananya akan jadi trip rutin.

"Kayaknya akan jadi rutin gitu ya. Aku gak mau maksain kayak nambah kuota orang. Kalau makin gede makin gak nyaman, 12 orang sama aku, guide 14. Kalau Lasem itu juga berhubungan dengan sejarahnya," jelas Chika.

Bicara Lasem memang tak melulu tentang batik tulisnya yang legendaris, tapi juga kisah Laksamana Cheng Ho hingga sejumlah bangunan tua yang menghiasinya. Mari kita jaga batik tulis Lasem dan lainnya di tanah aie agar tetap lestari.


(rdy/rdy)

Hide Ads