Miangas, jadi pulau perbatasan di Utara Indonesia. Karena berada dalam asuhan Portugis dan Filipina sejak dulu, pulau ini memiliki penduduk dengan agama mayoritas Kristen.
Namun, keberagamanlah yang membuat pulau ini begitu menarik. Pulau Miangas hanya memiliki satu musala sebagai tempat beribadah umat Islam. Muslim yang ada di Miangas biasanya adalah pendatang, bukan warga lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pukul 11.28 Wita salat Jumat berlangsung. Umat muslim yang kebanyakan adalah TNI bergiliran untuk wudu dan salat. Khotbah Jumatan dilakukan salah seorang petugas TNI.
Untuk memahami toleransi ini dengan lebih dalam, detikcom berbincang dengan salah seorang muslim pendatang yang saat itu menjadi imam, Losa Abdurohim.
"Persoalan ibadah umat muslim di Miangas tidak ada dukanya. Lebih banyak sukanya, karena justru selalu diingatkan oleh teman yang beragama nasrani untuk salat 5 waktu," ujar Losa.
![]() |
Sebagai pekerja bangunan, Losa dulunya kadang lupa waktu untuk salat. Menurut ceritanya, Losa malah lebih rajin ibadah di Miangas dibandingkan dari pada di lingkungan asal, karena terus diingatkan oleh rekan-rekannya.
"Toleransi di sini begitu terasa ketika Idul Fitri dan Idul Adha," lanjut Losa.
Ya, ada sebuah tradisi yang mengandung toleransi di Pulau Miangas. Jika Hari Raya Idul Fitri tiba, masyarakat akan membawakan makanan untuk umat muslim. Mereka akan berkumpul di pendopo desa dan makan bersama umat muslim.
![]() |
"Walau 96 persen penduduk Miangas beragama kristen, tak ada masalah terhadap toleransi. Kalau Idul Fitri, warga justru masak untuk makan bersama umat muslim di sini," ujar Sepno Lantaa, Camat Khusus Miangas.
Ah, seperti inilah aslinya Indonesia. Bertoleransi tinggi dan saling menghargai jadi hal inti dari makna persatuan sejati. Rasanya kita harus kembali belajar soal arti toleransi dari pulau kecil di utara NKRI.
(bnl/krs)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol