Pada Senin (28/10/2019) lalu detikcom berkesempatan untuk mengunjungi Little India di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Kunjungan kali ini bertepatan dengan perayaan Diwali yaitu hari besar orang India yang sering juga disebut sebagai festival cahaya.
Suasana Diwali cukup terasa di toko-toko India yang detikcom kunjungi. Di setiap toko, kita bisa melihat lilin-lilin dan beras warna-warni yang diletakkan untuk memperingati hari besar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu contohnya Toko Tharoomal yang menjual berbagai jenis kain khas India. Di depan pintu, para pelanggan akan disambut dekorasi kerlap-kerlip dan lilin yang diletakkan di pelataran toko. Pemilik toko, Lakhmi Mahtani menceritakan suasana Diwali di Indonesia yang tak kalah meriah dengan di India. "Senang, karena keluarga semua berkumpul," ungkapnya. Selain itu, ia juga menceritakan kalau tokonya juga semakin ramai jelang Diwali. "Saat Diwali begini bagus, orang belanja banyak karena mereka butuh pakaian untuk sembahyang," katanya.
![]() |
Toko Tharoomal merupakan salah satu toko kain India tertua di Pasar Baru. Lakhmi menjelaskan tokonya ini telah berdiri sejak 1933 dimana kakek buyutnya adalah yang pertama memulai usaha ini. Menurutnya keunikan dari kain di tokonyalah yang membuat toko ini tak lekang oleh zaman. "Kain di sini tidak bisa ditemukan di tempat lain karena desainnya etnik, kami menyebutnya etnic fashion," ujarnya.
Toko lain yang juga turut merayakan Diwali adalah minimarket India, Shalimar. Minimarket yang terletak di sebelah Bakmie Gang Kelinci ini, juga meletakkan lilin dan merangkai beras di dalam tokonya. Pada perayaan Diwali ini, pramuniaga toko, Ani juga mengungkapkan adanya peningkatan penjualan. "Kemarin banyak orang yang beli alat sembahyang," katanya.
Minimarket yang telah berusia 45 tahun ini memang menjual beraneka ragam barang khas India, mulai dari makanan, alat ibadah, sampai aksesoris. Menurut Ani, yang membedakan minimarket Shalimar dengan minimarket lain adalah bahan panganannya. "Rempah-rempah, kari, beras basmanti itu semua dari India," ujar Ani. Pelanggan dari minimarket ini pun tak hanya orang India. "Orang Indonesia, India, Chinese juga banyak belanja di sini. Orang Chinese itu suka pakai hyena, mereka beli di sini," katanya.
Kemeriahan perayaan Diwali tak lengkap bila tak mencoba berbagai makanan India. Tak jauh dari Pintu Gerbang Pasar Baru, ada salah satu restoran khas India yaitu Gokul. Letaknya ada di lantai 4 toko Wijaya Music. Restoran ini menyajikan berbagai hidangan vegetarian khas India seperti Vegetarian Briyani, Masala Dosa, dan Onion Tomato Uttappam.
![]() |
Bertepatan dengan Diwali, restoran ini menyuguhkan Gulab Jamun, salah satu kudapan terkenal yang ada di perayaan Diwali. Gulab Jamun adalah kudapan manis yang terbuat dari susu dan tepung. Susu dan tepung ini kemudian diuleni sampai menjadi adonan. Adonan dituangkan ke dalam minyak panas untuk digoreng kemudian diaduk dengan air mawar dan kapulaga. Gulab jamun menjadi salah satu primadona dari Diwali karena ketika detikcom mengunjungi Kuil Hari Krshna yang dinaungi Yayasan Sri Nilacala Dhama, para umat dan pengunjung juga disuguhi gulab jamun.
Selain makanan, kuil ini juga memberikan susu mawar. Sama seperti namanya, susu ini memang dibuat dari susu murni yang dicampur dengan air mawar dan gula. Rasanya tentu manis dan kita juga bisa menghirup semerbak mawar dari minuman ini.
![]() |
"Makanan yang disajikan di perayaan ini benar-benar otentik dan hand made seperti gulab jamun dan susu bunga mawar. Bagi yang suka makanan manis dan bumbu tajam akan cocok," kata salah satu pengunjung, Repa.
Makanan yang disajikan dan dibagikan pada acara Diwali sebelumnya didoakan atau dipersembahkan terlebih dahulu untuk disucikan sebagai wujud rasa syukur. Menurut Sekretaris Yayasan Temple Sri Nilacala Dhama, Prabhu Trivikrama Das, makanan yang telah disucikan itu disebut sebagai prasadam. "Makanan yang kita makan adalah karunia Tuhan, kita celebrate makanan itu. Prasadam adalah makanan yang kita persembahkan dulu baru setelah itu kita makan," katanya.
![]() |
(bnl/krs)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan