Jika kebanyakan botol plastik kemasan terbuang dan menjadi sampah bagi warga perkotaan, tidak bagi para petani rumput laut di Pulau Nunukan. Bagi mereka botol plastik berperan sangat penting.
detikcom bersama PLN mengadakan program Tapal Batas dan berkunjung ke Pulau Nunukan. Di sana kami berkunjung ke Desa Tanjung Harapan, Momolo. Desa ini menjadi sentra pertanian rumput laut di Nunukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom pun bertemu dengan Kamarudin, salah satu petani rumput laut di Desa Tanjung Harapan. Dia berbagi cerita bagaimana kesibukan para petani rumput laut yang ada di wilayahnya.
"Desa Momolo ini merupakan sentra petani rumput laut, di sinilah pertama kali di mulai dan baru menyebar ke wilayah lain. Kita dalam sebulan bisa produksi ribuan ton. Rumput laut ini kita jual ke Surabaya, Jakarta, Makassar, dan juga pernah ke luar negeri," ungkap Kamarudin.
detikcom mencoba menelusuri dan ikut bergabung dengan kesibukan para petani rumput laut. Dengan ramah para nelayan melambaikan tangan dari bawah dan tersenyum, ke arah rombongan kami.
Menjadi sentra rumput laut, tentu saja rumput laut menjadi sumber mata pencarian warga di sini. Tua muda begitu telaten memisahkan rumput laut yang selesai di panen dari tali yang mengikatnya.
![]() |
Ada pemandangan menarik yang mencuri perhatian detikcom saat bergabung dengan petani. Terdapatnya ratusan, mungkin ribuan botol plastik yang saling tersambung dengan tali.
"Botol plastik itu kita gunakan sebagai pelampung rumput laut saat diletakan di laut," jelas Kamaruddin.
Kamaruddin juga mengatakan bahwa botol-botol ini dia beli dan didapatkan dari luar daerah Nunukan. Karena jika mencari di Nunuakn saja tidak mencukupi.
"Botol plastik ini kita dapatkan dari Tawau, Balikpapan, hingga dari Sulawesi. Ada yang membawakannya untuk kita, karena dari Nunukan saja tidak mencukupi. Ada ratusan ribu dalam sebulan ini kita butuh botol plastik," tambahnya.
![]() |
Adapun fungsi dari botol plastik bagi para petani rumput laut adalah untuk mengapungkan bibit. Jadi saat diletakan di laut, bibit tak tenggelam, dan juga mudah terlihat dari permukaan.
Bagi traveler yang ingin datang ke Desa Tanjung Harapan ini, para petani sangat membuka pintu lebar-lebar. Karena mereka senang jika ada orang baru berkunjung dan memperkenalkan daerahnya.
"Kami sangat senang jika ada turis yang mau datang ke sini. Apalagi sampai daerah kami dipromosikan. Kan Nunukan tidak banyak orang yang tahu,"tutupnya.
detikcom bersama PLN mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur listrik, perekonomian, pendidikan, pertahanan dan keamanan, hingga budaya serta pariwisata di beberapa wilayah terdepan. Dan pada kali ini kita akan mengulik Kabupaten Nunukan.
Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!
(sym/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum