Pantai Pelawan terletak di Desa Pangke Barat, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau atau sekitar 30 menit dari pusat Kota Tanjung Balai Karimun. Menurut Ratna (39), salah satu pemilik warung di lokasi, pantai ini jadi tujuan berlibur turis negara tetangga.
"Banyak pelancong dari Malaysia, Singapura, dan Taiwan. Mereka ke sini untuk foto-foto dan minum kelapa muda," kata Ratna beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beda katanya rasa kelapa muda di sini," imbuh dia seraya menambahkan bahwa kelapa yang disajikan ke pelanggan adalah kelapa yang langsung dipetik dari pohonnya. Tiap hari selalu ada yang menyuplai dan kelapa muda itu baru dipetik.
"Biasanya yang datang itu satu rombongan dan ada beberapa dalam satu hari," jelas Ratna.
Seperti pantai atau destinasi lain di Indonesia, Pantai Pelawan akan sangat ramau saat hari libur atau di Sabtu-Minggu. Saat Idul Fitri, Tahun Baru, dan Natal, kata Retna, pantai ini akan dipenuhi turis dari luar negeri.
Meski ramai oleh pengunjung, Pantai Pelawan terbilang miris karena belum sepenuhnya dialiri listrik. Bahkan ada yang masih menggunakan serongking atau alat penerangan berbahan bakar minyak tanah, dan Ratna salah satunya.
Ratna meneruskan usaha bapaknya berjualan di warung kecil di area Pantai Pelawan, Meral, Karimun untuk menopang perekonomiannya. Dia yang hidup sendirian jadi salah satu saksi kehidupan masyarakat yang ada di wilayah terdepan Indonesia ini.
Selama ini, kata Ratna, masyarakat sekitar Pantai Pelawan memanfaatkan bantuan genset yang hanya nyala dari jam 6 sore hingga jam 12 malam. Absennya listrik ini turut berpengaruh terhadap tanggapan wisatawan Pantai Pelawan yang kerap singgah di warungnya hanya untuk charge HP.
"Siang-siang nanya, 'bu numpang nge-charge'. Saya jawab, maaf kami tak ada listrik, kami cuma hidup malam," ujar Ratna.
Pantai Pelawan punya area warung dan gazebo terlihat sejuk karena tertutupi pohon kelapa yang berjejer sepanjang pantai. Ada juga beberapa pengunjung yang bergerombol di gazebo, ada yang main pasir, dan bermain air laut sambil berenang.
Namun, salah seorang wisatawan dari Medan, Meli, menyayangkan tak adanya fasilitas listrik di area pantai ini. Ia datang ke Karimun untuk mengunjungi dua temannya, lalu menyempatkan berwisata ke Pantai Pelawan.
"Bisa dibikin lebih indah lagi, dipercantik. Fasilitasnya agak kurang, lebih diperbarui, penerangan di daerah pariwisata, terutama tempat beristirahat sama tamu," ucap Meli.
Sementara itu, Manager ULP PLN Tanjung Balai Karimun Chrisman Ariando S mengkonfirmasi bahwa pihaknya sebenarnya sanggup untuk memberi sambungan listrik kepada warga Pantai Pelawan. Apalagi, kata Chrisman, PLN memiliki surplus daya.
Namun, Pantai Pelawan masuk zona terbatas buat PLN karena regulasi yang berlaku. Chrisman menjelaskan, selain PLN, ada dua penyedia listrik lain di Karimun yang berasal dua perusahaan swasta. Regulasi tersebut membagi zona atau area masing-masing perusahaan untuk mengaliri listrik sekitarnya.
Pantai Pelawan terbilang bagus dan memang perlu ditata di beberapa sisi agar tak terlihat terlalu penuh. Pasirnya yang putih dan air laut yang cukup jernih pasti bikin turis akan selalu rindu kepadanya.
Satu lagi, tetap jaga kebersihan ya! Karena ada beberapa oknum turis yang masih suka membuang sampah sembarangan.
Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!
(msl/krs)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit