Tentang Potensi Besar Karimun, Daerah di Jalur Perdagangan Bebas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tapal Batas

Tentang Potensi Besar Karimun, Daerah di Jalur Perdagangan Bebas

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 10 Nov 2019 22:46 WIB
Pelabuhan Parit Rampak, Kabupaten Karimun (Foto: Wirsad Hafiz/detikcom)
Tanjung Balai Karimun - Kabupaten Karimun bukan daerah perbatasan yang biasa. Ada potensi besar di daerah yang masuk jalur perdagangan bebas ini.

Contohnya ada di pelabuhan yang dikelola oleh BUMD Pemda Karimun ini. Aktivitasnya sangat tinggi dari dua dermaga yang ada, untuk kapal roro, perbulan bisa mencapai satu juta penumpang.

"Aktivitas cukup tinggi. Untuk kargo, yang jelas (melayani dari dan menuju) Kepri, pesisir Sumatera, dari Jakarta juga. Ada juga yang tidak rutin, kaya penyeberangan luar negeri," ucap Direktur Utama PT Karya Karimun Mandiri, M Syahrizal, selaku pengelola Pelabuhan Roro dan Kargo Parit Rampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Armada kapasitas truk dan roda empat maupun pribadi mencapai 700 sampai 800 unit," imbuh dia.

Kabupaten Karimun masuk dalam Free Trade Zone (FTZ) atau jalur perdagangan bebas dan merupakan daerah teramai ketiga di Kepulauan Riau setelah Batam dan Tanjung Pinang. Sebagai daerah transit, pembangunan dan pengembangan infrastruktur di pelabuhan dapat menunjang kawasan perdagangan bebas ini.

Kapal Roro penghubung antar pulauKapal Roro penghubung antar pulau (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

Untuk memperkuat ekonomi kawasan ini, Syahrizal mencontohkan program Sijori (Singapura-Johor-Riau) yang pernah berlaku di tahun 90-an. Makanya, saat ada program tol laut, ia menyambut baik program ini.

"Senang dengan adanya (program) tol laut, karena kami ini daerah kepulauan. Saya berharap dari kementerian, BP kawasan, dari Bappenas, memperhatikan ini," ucap Syahrizal saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.




Muatan yang masuk dan keluar dari pelabuhan ini masih umum seperti bahan bangunan dan sembako karena, kata Syahrizal, di Karimun masih sedikit industri. Namun, ia mengatakan pihaknya sedang mengembangkan fasilitas yang ada di pelabuhan ini agar lebih maju.

"Perputaran uang ratusan juta, hampir Rp 1 miliaran kalau per bulan. Kita punya gudang ada 4 unit, 2 tertutup, 2 terbuka. Ada rencana penambahan pergudangan. Pelabuhan ini masih cukup luas untuk adanya terminal petikemas (TPS) dan kita punya 6 hektare ini untuk (pembangunan) TPS," ujarnya.

Terkait pengembangan pelabuhan ini, Syahrizal mengatakan akan terus melanjutkan kemitraan dengan PLN sebagai tambahan sumber energi listrik. Ia juga mengatakan akan memaksimalkan fasilitas listrik ini khususnya untuk aktivitas pelabuhan di malam hari.




"PLN di penanganan operasional pelabuhan. Untuk pengembangan TPS, kita bisa bermitra lagi. Dulu pernah pakai genset, tapi lebih repot. PLN sudah menyelesaikan masalah kita. Ada juga pengecekan tiap bulan (terkait masalah kelistrikan ke pelabuhan)," ucap Syahrizal.

Sementara itu, menurut Manager ULP PLN Tanjung Balai Karimun Chrisman Ariando S, pihaknya menyuplai listrik dengan daya 240 kVA untuk Pelabuhan Roro dan Kargo Parit Rampak.

Tentang Potensi Besar Karimun, Daerah di Jalur Perdagangan BebasFoto: Wirsad Hafiz/detikcom


Selain itu, Chrisman juga mengatakan pihaknya siap mendukung infrastruktur kelistrikan semua pelabuhan dan industri di Karimun, terutama yang masuk wilayah usaha zonasi 3. Saat ini saja, pihaknya menyuplai perkantoran di pelabuhan internasional baru yang kini sedang dibangun di karimun.

Pasalnya berdasarkan Permen ESDM, Karimun terbagi menjadi tiga wilayah usaha kelistrikan di mana PLN masuk zonasi 3 dan sisanya diisi oleh perusahaan swasta.

"Harapannya, dari teknis dan pembangkit tidak ada kendala. Untuk meng-cover dengan dukungan UP3 Tanjung Pinang dapat membantu. Hanya dari sisi legal, belum bisa mengalirkan daya dari sisi industri tersebut," ujarnya.




detikcom bersama PLN mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur listrik, perekonomian, pendidikan, pertahanan dan keamanan, hingga budaya serta pariwisata di beberapa wilayah terdepan.

Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!





(msl/msl)

Hide Ads