Berangkat dari cerita sejarah itu, obyek wisata The Great Asia Africa Lembang dibangun. Hal tersebut dilakukan agar wisatawan mengetahui peristiwa sejarah, serta bisa mengenal sejumlah negara di Asia dan Afrika.
"Pariwisata terjadi dan membuat kuat adalah kultur atau budaya," kata Owner The Great Asia Africa Lembang Perry Tristianto kepada detikcom, Minggu (6/12) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kulturnya di sini apa? Ya Bandung kan kotanya Asia Afrika di sini kami buat Asia Afrika. Di sini ada tentang Asia dan Afrika," ungkapnya.
Baca juga: Begini Rasanya Tidur di Hotel Kapsul Bandung |
Perry berujar, obyek wisata itu dibuat karena ingin menonjolkan Bandung sebagai kota Asia Afrika nya.
"Pengen ditonjolkan yaitu Bandung dan kota Asia Africa, kita ingin kembali lagi ke sana. Tempat-tempat di Asia dan Afrika," ujarnya.
Perry menyebut, dibutuhkan waktu satu setengah tahun untuk membuat obyek wisata ini memiliki bangunan-bangunan tradisional yang ada di tujuh negara Asia dan Afrika.
Selain itu, Perry mengatakan, The Great Asia Afrika itu dibuat karena dirinya ingin menghidupkan kembali obyek-obyek wisata yang ada di kawasan Lembang.
"Kenapa kita bikin ini, masalahnya sudah dua tahun kunjungan wisatawan ke Lembang ini menurun sekali. Menurunnya karena apa? Karena tidak ada yang baru," jelasnya.
![]() |
"Kita bikin di Lembang ini yang baru untuk menghidupkan yang lama, sehingga wisatawan datang lagi," tuturnya.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum