Berlokasi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Curug Panganten letaknya cukup tersembunyi, yaitu di bawah kaki Gunung Sawal. Tepatnya di Dusun Cukang Uncal, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis. Dinamakan Curug Panganten karena letaknya berdekatan dengan pertemuan dua sungai, yakni Cipanyeuseuhan dan Cileueur.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pusat perkotaan Ciamis jaraknya cukup dekat, hanya sekitar 30 menit. Bagi wisatawan yang menggunakan mobil, bisa parkir di dekat permukiman warga.
Ada pemandangan indah area persawahan dan hutan pegunung yang hijau dan indah di sepanjang jalan menuju curug. Selain tersembunyi, curug ini juga masih alami, belum ada pengelolaan dari pemerintah setempat.
![]() |
Air terjun Curug Panganten menyuguhkan pesona yang luar biasa. Air terjun ini memliki ketinggian sekitar 10 meter. Di bawahnya terdapat kubangan air mirip kolam yang cukup luas dan dalam untuk berenang atau sekadar basah-basahan. Air dari curug sangat jernih karena berasal dari mata air kaki Gunung Sawal.
Traveler juga bisa uji adrenalin dengan memanjat dinding batu di pinggir air terjun menggunakan akar pohon, lalu melompat dari ketinggian 10 meter. Bagi yang kurang berani, bisa juga menggunakan bebatuan yang tingginya hanya 2-3 meter di atas permukaan air.
"Saya baru pertama kali ke sini, coba-coba loncat dari ketinggian. Deg-degan tapi penasaran, untuk dibawah airnya cukup dalam jadi tidak takut terbentur batu," ujar Irpan, salah seorang pengunjung yang mengaku tahu Curug Panganten dari media sosial instagram, Rabu (01/01/2020).
![]() |
Irpan mengaku penasaran datang ke Curug Panganten setelah melihat fotonya di Instagram. Ia tak kecewa setelah datang ke lokasi, karena keindahan yang disuguhkan membuat betah dan tak ingin buru-buru pulang.
"Selain curug, sungainya sangat alami, banyak batu-batu besar yang enak untuk bersantai atau untuk obyek foto. Airnya sangat jernih, sangat direkomendasikan. Hanya akses untuk turun ke curug masih harus diperbaiki lagi, supaya lebih nyaman," jelas Irpan.
Salah seorang warga Cukang Uncal, Enju Juhana menuturkan bahwa, sebelumnya air terjun tersebut belum banyak diketahui. Namun saat ini telah ada beberapa warga yang datang, bahkan belakangan ini sering didatangi pengunjung walaupun jumlahnya tidak banyak.
"Setiap hari ada yang datang, umumnya yang datang itu rombongan pemuda, ngaliwet dan berenang," ucap Enju.
Enju menjelaskan, dinamakan Curug Panganten karena berada di daerah muara pertemuan dua sungai. Sehingga warga menyebutnya panganten atau dalam bahasa Indonesia pengantin.
Menurutnya, warga sekitar berharap dan berencana akan segera melakukan pengelolaan Curug Panganten jadi salah satu obyek wisata.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia