Liburan ke Nusakambangan, Alcatraznya Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Liburan ke Nusakambangan, Alcatraznya Indonesia

Johannes Randy - detikTravel
Sabtu, 07 Mar 2020 16:15 WIB
Liburan ke Nusakambangan, Alcatraznya Indonesia
Perjalanan menuju Nusakambangan ditempuh dengan menyeberangi laut. (Johanes Randy/detikcom)
Cilacap -

Menyebut Nusakambangan di Cilacap identik dengan lembaga pemasyarakatan yang terkenal menyeramkan. Hanya, kita bisa kok liburan ke sana.

Bagi para tahanan atau narapidana (napi) dengan kasus berat, divonis menjalani masa tahanan di Nusakambangan ibaratnya mimpi buruk yang jadi nyata. Saking menyeramkannya, pulau di Cilacap itu sampai dibandingkan dengan pulau tahanan ternama di Amerika Serikat (AS).

"Nusakambangan, Alcatraznya Indonesia," ujar Kartum dari Komunitas Jelajah Budaya Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama Mas Kartum sebagai guide, detikcom pun berkesempatan menyinggahi pulau yang identik dengan para kriminal kelas berat itu, Sabtu (7/3/2020). Nama-nama besar, seperti pelaku trio Bom Bali, duo Bali Nine, hingga almarhum Johny Indo, diketahui ditempatkan di Nusakambangan.

Bersama pemandu yakni Mas Kartum, para pelancong berkenalan dengan pulau yang jadi penjara napi kelas kakap.Bersama pemandu, yakni Mas Kartum, para pelancong berkenalan dengan pulau yang jadi penjara napi kelas kakap itu. (Johanes Randy/detikcom)

Namun sejarah Nusakambangan ternyata sudah ada jauh sebelum nama besar napi-napi itu berkumandang. Lapas Nusakambangan ternyata sudah ada dari zaman Hindia Belanda.

ADVERTISEMENT

"Tahun 1908, periode pertama zaman Hindia Belanda," ujar Kartum.

Sebelum jadi lapas napi terkenal seperti dewasa ini, dulu oleh Pemerintah Hindia Belanda, Nusakambangan difungsikan sebagai benteng pertahanan nomor wahid di selatan Pulau Jawa.

"Di sini ada Benteng Karang Bolong, fungsinya sebagai pertahanan. Kurang-lebih mirip seperti Benteng Martello di utara Jakarta," kata Kartum.

Nusakambangan ternyata sudah eksis sejak zaman Hindia Belanda,Nusakambangan ternyata sudah eksis sejak zaman Hindia Belanda. (Johanes Randy/detikcom)

Dewasa ini, bicara Nusakambangan memang tidak lagi terbatas pada kisah angker penjara hingga catatan hitam para napinya. Berwisata ke Nusakambangan pun dapat dilakukan, dan telah populer di kalangan wisatawan lokal sejak lama.

"Baru dibuka pada 1975-an, sebelumnya pulau tertutup," ujar Kartum.

Diketahui, Pulau Nusakambangan menyimpan banyak destinasi wisata sejarah, seperti Benteng Karang Bolong, mercusuar, hingga Pantai Pasir Putih. Letaknya pun cukup berjarak dari lapas, yang berada di tengah hutan.

Nusakambangan juga menjadi cagar alam bagi flora dan fauna.Nusakambangan juga menjadi cagar alam bagi flora dan fauna. (Johanes Randy/detikcom)

Menurut Kartum, pihak berwajib kerap memberi tahu para pemandu wisata hingga masyarakat lokal terkait protokoler di pulau tersebut, khususnya apabila ada napi yang akan dihukum mati.

"Pasti dikasih tahu. Kalau ada, pulaunya disterilkan. Bahkan lampunya sampai dipadamkan di Cilacap," terang Kartum.

Itulah sedikit kisah dari Pulau Nusakambangan di Cilacap yang terkenal angker. Toh, selain jadi lapas, Nusakambangan menjadi cagar alam, cagar sejarah, hingga cagar fauna, seperti lutung.




(rdy/pin)

Hide Ads