Tradisi ini hanya berlangsung setahun sekali, yang diselaraskan dengan hari besar agama Islam. Lantas kenapa disebut simbol toleransi?
"Keturunan raja-raja saat ini memiliki agama yang berbeda yaitu Islam dan Kristen. Meski demikian, tradisi ini tetap dilakukan tanpa membeda-bedakan agama," ungkap Hari.
Saat tradisi ritual penggantian kelambu dan permandian telur raja berlangsung, semua peziarah yang mau masuk melakukan ritual harus jalan membungkuk atau jongkok menghadap Kapatnai. Adalah tabu jika seseorang membelakangi Kapatnai.
![]() |
"Sebelum kelambu digantikan, Telur Raja terlebih dahulu dimandikan oleh keturunannya baik yang beragama Islam maupun yang beragama Kristen. Pada saat ritual penggantian kelambu senantiasa diiringi nyanyian-nyanyian dan tari-tarian sakral yang berisi pesan-pesan moral dan harapan-harapan," jelasnya.
Penduduk setempat akan membersihkan lokasi dan menyiapkan makanan untuk disantap bersama seusai ritual sebagai
bentuk ungkapan rasa syukur.
Kali Raja dapat dianggap salah satu wujud kesatuan kekeluargaan diantara suku-suku yang mendiami pulau-pulau Raja Ampat yang dapat terus hidup sebelum dan setelah datangnya pengaruh agama Islam, tanpa membedakan asal-usul kampung, marga, agama, dan status sosial.
Wisatawan yang ingin berkunjung ke Kali Raja harus lebih dulu minta ijin pada juru kunci yang tinggal di Kampung Wawiyai. Selama berkunjung di Kali Raja, wisatawan harus bersikap sopan, berpakaian sopan, melepas alas kaki, melepas topi, dilarang memaki payung. Beberapa pantangan lainnya seperti dilarang membawa ayam, telur, dan kambing haruslah dipatuhi.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!