Telur Ajaib, Simbol Toleransi Raja Ampat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Telur Ajaib, Simbol Toleransi Raja Ampat

Bonauli - detikTravel
Jumat, 29 Mei 2020 21:08 WIB
objek wisata sejarah di raja ampat
Telur Raja (libertpadjo/d'Traveler)


Tradisi ini hanya berlangsung setahun sekali, yang diselaraskan dengan hari besar agama Islam. Lantas kenapa disebut simbol toleransi?

"Keturunan raja-raja saat ini memiliki agama yang berbeda yaitu Islam dan Kristen. Meski demikian, tradisi ini tetap dilakukan tanpa membeda-bedakan agama," ungkap Hari.

Saat tradisi ritual penggantian kelambu dan permandian telur raja berlangsung, semua peziarah yang mau masuk melakukan ritual harus jalan membungkuk atau jongkok menghadap Kapatnai. Adalah tabu jika seseorang membelakangi Kapatnai.

Batu Raja, situs telur ajaib di Raja AmpatBatu Raja, situs telur ajaib di Raja Ampat Foto: (Hari Suroto/Istimewa)

"Sebelum kelambu digantikan, Telur Raja terlebih dahulu dimandikan oleh keturunannya baik yang beragama Islam maupun yang beragama Kristen. Pada saat ritual penggantian kelambu senantiasa diiringi nyanyian-nyanyian dan tari-tarian sakral yang berisi pesan-pesan moral dan harapan-harapan," jelasnya.

Penduduk setempat akan membersihkan lokasi dan menyiapkan makanan untuk disantap bersama seusai ritual sebagai
bentuk ungkapan rasa syukur.

Kali Raja dapat dianggap salah satu wujud kesatuan kekeluargaan diantara suku-suku yang mendiami pulau-pulau Raja Ampat yang dapat terus hidup sebelum dan setelah datangnya pengaruh agama Islam, tanpa membedakan asal-usul kampung, marga, agama, dan status sosial.

Wisatawan yang ingin berkunjung ke Kali Raja harus lebih dulu minta ijin pada juru kunci yang tinggal di Kampung Wawiyai. Selama berkunjung di Kali Raja, wisatawan harus bersikap sopan, berpakaian sopan, melepas alas kaki, melepas topi, dilarang memaki payung. Beberapa pantangan lainnya seperti dilarang membawa ayam, telur, dan kambing haruslah dipatuhi.


(bnl/ddn)

Hide Ads