Mau ke Kawah Ijen? Perhatikan Protokol Baru Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

d'Traveler Stories

Mau ke Kawah Ijen? Perhatikan Protokol Baru Ini

Gema Bayu Samudra - detikTravel
Rabu, 22 Jul 2020 18:36 WIB
Kawah Ijen.
Foto: (gemabayu48/d'Traveler)
Banyuwangi -

Di tengah pandemi, Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan dalam pendakian. Berikut penjelasannya.

Setelah berbulan-bulan di rumah lamanya, akhirnya Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen dibuka kembali. Berikut hal-hal yang perlu kamu perhatikan!

Kawah yang berlokasi di kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi ini telah membuka pendakian dengan membatasi pengunjung. Memangkas sebagian pengunjung untuk menghindari penumpukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendaftaran sekarang dilakukan secara daring dengan mengakses https://ijenbluefire.bbksdajatim.org. Karena kapasitasnya yang dibatasi, maka dalam beberapa jam saja tiket Kawah Ijen cepat habis.

Kriteria pengunjung juga hanya diperuntukkan bagi wisatawan lokal, wisatawan internasional belum diperkenankan.

ADVERTISEMENT

Wisatawan lokal hanya diperuntukkan bagi pengunjung daerah Bondowoso dan Banyuwangi, di luar daerah itu pengunjung wajib membawa hasil rapid test non reaktif.

Menyesuaikan new normal dalam masa pandemi, pengunjung diwajibkan memakai masker, social distancing dan mencuci tangan sebelum mendaki.

Penggunaan masker selain mencegah penyebaran korona juga untuk menghindar menghirup asap belerang secara langsung saat mendekati bibir Kawah Ijen. Masker yang digunakan adalah masker khusus, yaitu masker N95 atau respirator.

Bagi yang tidak mempunyai masker respirator, biasanya saat ingin mendekati kawah ada orang-orang yang menyewakan dengan seharga Rp 25.000.

Selain masker, senter juga perlu dipersiapkan karena trekking dimulai pada jam 01.00 Pagi. Membawa makanan ringan karena di atas tidak ada yang berjualan dan melakukan persiapan fisik sebelum mendaki.

Di tengah pandemi seperti ini menjaga diri dari korona dan keselamatan selama pendakian menjadi prioritas yang harus diutamakan.

---

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Gema Bayu Samudra dan sudah tayang di d'Travelers Stories.




(rdy/rdy)

Hide Ads