Yogyakarta dikenal sebagai kota yang punya beranekaragam budaya, salah satunya Tradisi Grebeg Maulud. Tradisi ini dilakukan ketika hari besar agama Islam.
Sebanyak tujuh gunungan besar (makanan atau hasil bumi yang ditumpuk mengerucut menyerupai gunung) akan diarak melewati Keraton Yogyakarta hingga menuju Masjid Agung Kauman.
Acara ini digagas oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I yang tujuan awalnya untuk menyebarkan agama Islam. Acara Grebeg Dimulai pada pukul 09.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tradisi Grebeg Maulud dilakukan setiap tanggal 12 pada bulan Maulud, yang merupakan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Upacara Grebeg Maulud diawali dengan Parade prajurit kraton yang berpakaian lengkap ditambah senjata khusus, ada juga yang membawa alat musik.
Setelah para prajurit keluar disusul oleh rombongan prajurit yang menunggangi kuda maupun yang terakhir adalah rombongan gunungan akan diarak menuju alun-alun kemudian didoakan di Masjid Gede Kauman.
Selanjutnya akan diperebutkan untuk siapa saja yang menonton. Banyak warga percaya jika mengambil hasil bumi dari gunungan tersebut akan mendapatkan berkah.
Oleh karena itu banyak wisatawan domestik maupun luar yang menunggu acara Grebeg Maulud ini, untuk sekadar melihat maupun berebut hasil gunungan tersebut.
---
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Huda Rohman, dan sudah tayang di d'Travelers Stories.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol