Kamu Pendaki Pemula? Coba Naik ke Gunung Pundak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

D'traveler Stories

Kamu Pendaki Pemula? Coba Naik ke Gunung Pundak

Ulul Aminatus - detikTravel
Jumat, 31 Jul 2020 19:58 WIB
Gunung Pundak
Gunung Pundak (Ulul Aminatus/d'traveler)
Jakarta -

Gunung Pundak di Mojokerto sangatlah indah. Treknya cocok untuk pendaki pemula.

Mendaki kini sudah menjadi kegiatan yang digandrungi oleh banyak pemuda di Indonesia, bukan lagi dipandang sebagai aktivitas yang menakutkan karena harus melewati hutan dan membutuhkan fisik yang kuat.

Namun jika anda belum pernah mendaki dan sedang ingin merasakan pengalamannya dengan menjadi pendaki pemula, ada beberapa gunung yang bisa dijadikan pilihan karena tidak terlalu tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya adalah Gunung Pundak yang memiliki ketinggian 1585 mdpl, terletak di desa Claket, kecamatan Pacet, kabupaten Mojokerto.

Beberapa waktu lalu, kelompok saya melakukan perjalanan pendakian ke Gunung Pundak melalui jalur Puthuk Siwur. Tiketnya hanya 10.000 per orang dan 5.000 untuk parkir motor.

ADVERTISEMENT

Di base camp, ada beberapa warung milik warga yang menjual makanan ringan dan minuman serta beberapa aksesoris pendakian seperti stiker dan kaos gunung. Biasanya para pendaki akan mampir sejenak untuk istirahat sebelum atau sesudah mendaki, selain itu disediakan juga aktivitas lainnya seperti kamar mandi dan musala.

Seperti pendakian di gunung-gunung lainnya, sebelum memulai pendakian biasanya akan ada petugas yang memberi arahan agar pendaki tidak melakukan kesalahan dan melanggar aturan untuk menjaga keselamatan bersama.

Setelah itu perjalanan kami dimulai dari base camp menuju pos 1. Jalur yang kami lewati masih sangat landai, berupa jalan setapak dengan pohon-pohon besar di sampingnya. Karena di antara kami masih banyak yang pemula, maka membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk bisa sampai di pos 1.

Di area ini juga disediakan beberapa potongan kayu besar sebagai tempat duduk dan area berfoto yang menjadi favorit para pendaki yakni kawasan hutan pinus.

Setelah cukup beristirahat, kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2 atau yang biasa disebut dengan Goa Bebek. Jalurnya mulai terasa menanjak tapi tidak terlalu tinggi.

Tidak perlu merasa khawatir akan tersesat sebab sudah banyak penunjuk jalan yang dipasang dan beberapa sumber air jernih apabila pendaki kehabisan cadangan minuman. Setelah 30 menit kami sampai dan beristirahat di gubuk atau gazebo yang ada di sana.

Gunung PundakGunung Pundak Foto: (Ulul Aminatus/d'traveler)

Melanjutkan perjalanan menuju pos 3 atau Puthuk Siwur, jalur yang kami lewati mulai terasa berat. Tanjakan yang lumayan terjal dan bebatuan besar cukup membuat kami merasa kelelahan hingga banyak beristirahat di tengah jalan.

Membutuhkan waktu hingga 1 jam untuk bisa sampai di area camp Puthuk Siwur ini. Area di pos 3 ini terbilang cukup luas dan bisa digunakan pendaki untuk mendirikan tenda sekaligus beristirahat untuk mengembalikan tenaga sebelum akhirnya memulai perjalanan ke puncak. Pemandangan Kota Mojokerto dari atas juga bisa terlihat dan sangat memanjakan mata pendaki.

Dari area pos Puthuk Siwur, selanjutnya tujuan kami adalah sampai ke puncak Gunung Pundak. Awalnya jalur yang dilewati juga cukup terjal dan membutuhkan usaha yang cukup keras.

Namun setelah mendekati puncak, jalurnya berubah menjadi landai dengan melewati sabana di sepanjang jalannya. Jalur yang seperti ini membuat hembusan angin terasa sangat kencang dan hawa dingin yang mulai terasa.

Setelah sampai puncak, pemandangan yang indah menyambut ramah para pendaki yang baru saja tiba. Dengan di kelilingi beberapa gunung, mulai dari Welirang hingga Penanggungan.

Gunung PundakGunung Pundak Foto: (Ulul Aminatus/d'traveler)

Tenda pendaki yang berwarna-warni juga seakan bersinergi dengan hijaunya alam di atas puncak Gunung Pundak dan menyuguhkan penawar lelah yang sulit dilupakan.

Bermalam dengan sahabat sambil menikmati suasan di puncak gunung menjadi pengalaman yang sangat meyenangkan, dan tidak lupa untuk memburu eloknya fajar keesokan harinya.

Jadi bagaimana teman-teman, tertarik untuk mulai mendaki? Selamat mencoba!

-----

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Ulul Aminatus dan sudah tayang di d'Travelers Stories.




(bnl/bnl)

Hide Ads