Jalan-Jalan Seru ke Halong Bay, Situs Warisan Dunia yang Menawan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

D'TRAVELERS STORIES

Jalan-Jalan Seru ke Halong Bay, Situs Warisan Dunia yang Menawan

Riswihani - detikTravel
Selasa, 18 Agu 2020 17:41 WIB
Hanong Bay
Foto: (Riswihani/d'travelers)
Jakarta -

Halong Bay merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu tujuan paling populer di Vietnam. Traveler sudah pernah ke sana?

Terletak di timur laut Vietnam tepatnya Provinsi Quang Ninh, nama Halong memiliki arti 'naga turun'. Teluk ini memiliki ribuan karst dan pulau kapur dengan berbagai bentuk dan ukuran. Menurut legenda setempat, ketika Vietnam mulai berkembang menjadi sebuah negara, mereka berjuang melawan penjajah. Untuk membantu orang Vietnam mempertahankan negara, para dewa mengirim keluarga naga sebagai pelindung dan memuntahkan perhiasan serta batu giok.

Perhiasan ini berubah menjadi pulau-pulau yang menghias teluk, terhubung bersama-sama membentuk tembok besar melawan penjajah. Di bawah sihir, banyak batu tiba-tiba muncul di laut, di depan kapal penjajah yang mengakibatkan kapal menabrak batu. Setelah memenangkan perang para naga tertarik untuk tinggal di teluk ini, tempat dimana ibu naga turun bernama Halong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Beberapa pulau memiliki gua-gua besar di mana terdapat stalaktit dan stalakmit. Saat ini kehidupan penduduk Halong Bay meningkat karena bisnis yang berkaitan dengan wisata. Ada 2 pulau besar yang memiliki fasilitas wisata termasuk penginapan dan tempat kuliner.

Pada story sebelumnya, saya berbagi tips dan itinerary seharian menjelajah Hanoi. Pada hari kedua di Vietnam ini, saya pergi ke Halong Bay. Untuk kesana, saya membeli paket one day trip melalui aplikasi online traveller dengan harga tiket sekitar Rp 390.000 sudah termasuk penjemputan PP ke hotel, tour dengan ferry dan makan siang di atas ferry berikut dengan keliling naik perahu mungil mengitari goa atau berkano.

Pukul 7.15 pagi saya dijemput supir bus di lobby hotel, saya pergi bersama rombongan yang tergabung dalam group tour sekitar 30 an orang peserta. Bus menjemput ke beberapa hotel baru kemudian melaju menuju ke Halong Bay.

Kecepatan bus hanya berkisar 50 -80 km/jam saja, mengingat jalanan yang kami lalui tidak terlalu lebar. Di tengah perjalanan, bus berhenti di tempat semacam rest area yang memiliki toko besar menjual kerajinan dan souvenir serta beberapa jenis makanan dan minuman. Sekitar 30 menit kami berhenti sejenak, kemudian bus melaju kembali melanjutkan perjalanan.

Hanong BayHanong Bay Foto: (Riswihani/d'travelers)

Menjelang jam 11 siang, bus tiba di dermaga tempat kami akan naik ferry berlayar keliling Halong Bay. Dari dermaga ini saya sudah bisa melihat beberapa batu karst yang muncul di permukaan laut. Girang sekali saya tak sabar menanti moment berlayar dengan ferry mengelilingi tempat yang sudah lama saya impikan untuk saya kunjungi ini.

Kami naik ferry satu persatu menempati kursi yang di hadapannya terdapat meja makan untuk kapasitas 6 orang per meja. Saat ferry mulai berlayar, pelayan membagikan minuman ke meja kami.

Saya sibuk melihat ke kanan kiri mendokumentasikan karst yang muncul hampir di setiap sisi laut. Cuaca mendung, langit keabuan menjadikan cuaca cukup nyaman untuk melakukan aktivitas outdoor. 15 menit kapal bergerak, hidangan makan siang di sajikan lengkap.

Nasi dalam bakul, ikan laut yang dimasak dengan bumbu Thailand, cumi saus khas Vietnam, pok choy, tofu goreng dan buah-buahan segar memenuhi meja makan kami semua. Puas sekali makan siang dengan beragam menu yang memanjakan lidah. Ini baru namanya berlayar sambil wisata kuliner.

Semakin bergerak ke tengah laut, semakin banyak karst yang terlihat dengan beragam bentuk dan ukuran. Selesai makan siang saya bergegas keluar kapal untuk mengambil foto dari sisi luar dan berpose di depan kars tentunya.

Sisi luar ferry memiliki bangku panjang yang bisa digunakan untuk duduk santai, angin laut bertiup cukup kencang. Hati-hati dengan topi atau barang bawaan kalian yang mudah terbang tertiup angin. Terdapat icon paling terkenal disini, berupa karst berbentuk ayam dan karst ini ada di salah satu mata uang Vietnam sebagai foto yang terpampang pada uang kertasnya.

Sekitar 1,5 jam kami berlayar lambat, tibalah di pulau yang memiliki goa besar. Di sini kami semua turun dan memulai petualangan dengan tracking menaiki jalan agak berbukit masuk ke dalam goa. Melihat betapa luar biasanya karya Tuhan, stalaktit dan stalakmit memadati goa dengan beragam bentuk dan cahaya yang di atur sedemikian rupa sehingga kita bisa mendapatkan foto yang keren.

Sekitar hampir 1 jam kami berkeliling goa, keluar pada mulut goa di sisi lain, ada beberapa penjual suvenir dengan tema Halong Bay. Perjalanan pun dilanjutkan, kami kembali ke ferry untuk ke lokasi selanjutnya.

Kami dibawa berlayar lagi sekitar 20 menit kemudian kami tiba di dermaga kayu besar tempat di mana kami bisa naik perahu kayu atau berkano. Saya memilih untuk berkano mengelilingi teluk ini, masuk ke celah karang yang berbentuk goa mungil dan merasakan adrenaline mendayung kano. Seru sekali bisa mendapatkan pengalaman ini.

Sekitar pukul 16.30, kami diminta tour leader untuk naik ferry kembali, kami berkeliling lagi sambil mengarah ke pelabuhan tempat awal naik tadi.

Pukul 17.10 ferry merapat di dermaga dan di sinilah petualangan kami di Halong Bay berakhir. Kami diberi kesempatan sekitar 30 menit untuk keliling toko suvenir yang ada di dekat dermaga, kemudian naik bus kembali ke Hanoi.

Di dalam bus kami dibagikan snack dan minuman sebagai pengganjal perut. Menjelang jam 9 malam bus sampai di pusat kota Hanoi, disini saya turun untuk kuliner malam sekaligus berkeliling menikmati suasana malam Hanoi. Bagaimana teman-teman traveler? Kalian tentu tak ingin melewatkan Halong Bay sebagai salah satu destinasi dalam bucket list kalian kan?

---

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Riswihani dan sudah tayang di d'Travelers Stories.




(elk/elk)

Hide Ads