Mengintip Keindahan Kampung Adat Populer di Sumbar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

D'TRAVELERS STORIES

Mengintip Keindahan Kampung Adat Populer di Sumbar

Hatta Rizal - detikTravel
Sabtu, 22 Agu 2020 15:43 WIB
Kampung adat kuno di Jorong Sungai Dodok
Foto: (Hatta Rizal/d'travelers)
Jakarta -

Sebuah kampung adat kuno di Jorong Sungai Dodok,akhir-akhir ini menjadi daya tarik bagi traveler. Apa yang membuat tempat ini begitu populer?

Berlokasi di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, kampung adat ini diberi nama Sarugo, singkatan dari Saribu Gonjong. Pemberian nama Sarugo dipopulerkan oleh Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Moch Abdi pada 2019 silam.

Sarugo merupakan kampung kuno dengan deretan Rumah Gadang yang berjumlah puluhan. Rumah Gadang ini berusia lanjut, nyaris 100 tahun. Kawasan ini dikepung perbukitan, Sarugo berada di lembahnya yang permai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Rumah Gadang di sini, bergonjong lima. Itu sesuai dengan rukun islam. Letaknya berbanjar, serupa shaf sholat dan semuanya menghadap ke sebuah masjid yang terletak di tengah kampung. 90 persen mata pencaharian penduduk adalah petani, yang utamanya menggantungkan hidup lewat hasil jeruk siam yang cukup berlimpah.

Rumah AdatRumah Adat Foto: (Hatta Rizal/d'travelers)

Kampung ini, tak memiliki sinyal handphone dan internet. Kendati hal ini cukup membuat gundah, sebenarnya inilah salah satu daya tariknya. Di sini kita bisa fokus menikmati keindahan alam serta keelokan budayanya tanpa terganggu akan dering telpon.

"Ada 29 rumah gadang yang tetap bertahan hingga kini. Ke depan, kita akan tetap mempertahankannya demi pelestarian budaya," sebut Kepala Jorong Sungai Dadok Handrisman.

Aktivitas keseharian penduduk, menarik diikuti. Hampir di tiap sendi kehidupan selalu ditonjolkan budaya Minangkabau. Setiap azan berkumandang, tanpa dikomandoi, para penduduk berhenti dari kegiatan untuk beribadah ke dalam masjid. Kampung ini masuk Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020 kategori Kampung Adat Terpopuler.

Untuk berkunjung, perlu waktu sekitar 1,5-2 jam dari kota Payakumbuh. Bisa ditempuh dengan roda dua maupun empat. Jika kemalaman, kita juga bisa menginap karena penduduk telah menyiapkan beberapa rumah untuk bermalam.

---

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Hatta Rizal, dan sudah tayang di d'Travelers Stories.




(elk/elk)

Hide Ads