Jangan kaget bila melihat jembatan di Kota Pekalongan berwarna-warni seperti pelangi. Ada alasan tersendiri mengapa jembatan ini berwarna gonjreng. Simak ya!
Jembatan pelangi ini dapat dilihat langsung oleh traveler di Jembatan Gambaran di Jalan Manggis, Kota Pekalongan. Jembatan yang masih dalam penyelesaian pengecatan ini, sudah menampakkan keindahannya.
Berbagai warna yang ada nampak terlihat indah dan cantik padaj embatan yang berada di atas Kali Loji, Pekalongan. Ini satu dari tiga jembatan yang rencananya mau diberi warna yang serupa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Seksi Jalan dan Jembatan DPUPR Kota Pekalongan, Abdul Rozak, pun menjelaskan hal tersebut. "Ada tiga jembatan di Kota Pekalongan yang akan dibuat serupa, yakni Jembatan Gambaran, Jembatan Slamaran dan Jembatan Seruni. Jembatan Gambaran telah selesai, sedangkan dua jembatan tengah persiapan," kata Abdul Rozak kepada detikcom, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (17/9/2020) sore.
![]() |
Hal ini dilakukan pihaknya agar jembatan nampak bersih dan cantik. Bagaimana dengan jembatan lainnya?
"Kalau jembatan lainnya, kita tetap akan melakukan pengecatan dan pemeliharaan, namun tidak serupa dengan tiga jembatan tadi. Ya karena tiga jembatan tadi rangkanya jelas kalau dicat warna warni," katanya.
Di wilayah Kota Pekalongan sendiri terdapat 103 jembatan, yang saat ini masih dalam proses pemeliharaan bertahap. Persoalannya pun berbeda satu dengan yang lainnya.
Dijelaskannya, dari satu semester ini, pihaknya akan menyelesaikan sekitar 70 persen dari 103 jembatan dalam pemeliharaan. Tahun ini, menurutnya dianggarkan sekitar Rp 400 juta, untuk menangani jembatan.
"Ini dalam kurun waktu satu semester berjalan, kami melakukan pemeliharaan dan pengecatan dengan tiga jembatan tadi menjadi 70 persen penyerapannya," jelas Rozak.
![]() |
Menurutnya, pengecatan jembatan, sebagai upaya perawatan jembatan dan untuk mempercantik tampilan jembatan di Kota Pekalongan.
"Kita lakukan perawatan jembatan dengan penggantian beberapa lampu penerangan jalan di jembatan," katanya.
Ditambahkan Abdul Rozak, selama ini pihaknya merasa kecewa, mengingat jembatan di Kota Pekalongan, rata-rata terdapat tulisan-tulisan yang tidak sepatutnya ada yang dilakukan oleh tangan-tangan jahil.
"Kita merasa sedih, saat jembatan sudah dipercantik di cat, ada tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung-jawab mencoret coret dengan tulisan yang kurang senonoh," katanya.
"Banyak kita temui tulisan atau kata-kata yang tidak baik yang dicoretkan di fasilitas umum. Ayo jangan sampai kita melakukan hal itu, tetap jaga keindahan dan kebersihan fasilitas umum agar Kota Pekalongan semakin indah dan tertata," jelas Rozak.
Rozak menghimbau warga masyarakat Pekalongan untuk bersama-sama menjaga kebersihan jembatan, agar tidak tersentuh oleh tangan-tangan jahil. "Jembatan fasilitas umum, mari kita miliki bersama dengan menjaga kebersihan dan keindahannya. Nantinya kita beri lampu juga," himbau Rozak.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan