Sejumlah pendaki gunung profesional melakukan survei dan pemetaan di Gunung Pyramid Bondowoso. Pemetaan dilakukan untuk mengukur potensi bahaya dan solusinya.
Dalam melakukan survei dan pemetaan, tim turun langsung ke gunung yang memiliki ketinggian 1.521 mdpl yang terletak di Kelurahan/Kecamatan Curahdami tersebut. mereka bekerja di bawah kabut tebal.
"Gunung Pyramid ini sebenarnya luar biasa indah. Juga tak terlalu tinggi. Makanya, banyak disukai anak-anak muda," kata Ketua Tim Survei dan Pemetaan, Agus Saban, saat berbincang dengan detikcom di lokasi, Senin (30/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun begitu, kata dia, gunung yang ada di Bondowoso, Jawa Timur itu memiliki karakteristik tersendiri. Yakni, tingkat bahayanya sangat tinggi jika tak dilakukan secara profesional. Artinya, pendaki Gunung Pyramid harus dilengkapi peralatan standar untuk pendakian tebing terjal.
"Setelah kami petakan maka gunung ini mutlak harus dipasang alat pengaman dan pemandu profesional. Karena potensi bahayanya sangat besar sekali," ujar anggota Wanadri, Bandung, ini.
![]() |
Menurut Agus Saban, yang juga salah seorang pemandu gunung Cartenzs Pyramid, Papua, ini bahwa Gunung Pyramid di Bondowoso tersebut tingkat bahayanya nyaris sama dengan di Cartenzs. Meski masing-masing memiliki kekhasan tersendiri.
Gunung Pyramid di Bondowoso tersebut tingkat bahayanya nyaris sama dengan di CartenzsAgus Saban, Ketua Tim Survei dan Pemetaan Gunung Pyramid |
Pantauan detikcom di lapangan, tim survei dan pemetaan Gunung Pyramid melakukan tugasnya selama beberapa hari. Mereka terdiri dari anggota Wanadri dan anggota APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia).
Titik-titik yang memiliki potensi bahaya besar mereka petakan. Selajutnya, hasil pemetaan itu diserahkan kepada pemerintah setempat untuk dijadikan dasar pengambilan kebijakan selanjutnya.
"Setelah kami petakan, di gunung Pyramid ini hanya ada dua pilihan. Ditutup atau dikelola secara profesional," kata Nurhuda, anggota tim survei yang juga salah seorang pendaki Seven Summits atau 7 puncak gunung tertinggi dunia ini.
Data sebelumnya menunjukkan dalam kurun sekitar satu tahun Gunung Pyramid telah menelan dua korban jiwa. Yakni Thoriq, pada bulan Juni 2019, dan Multazam pada bulan Agustus 2020 silam. Keduanya terjatuh dan tewas saat melakukan pendakian di gunung tersebut.
Dua pelajar asal Bondowoso itu terjatuh pada kedalaman jurang sedalam lebih 100 meter. Jenazah Thoriq baru ditemukan sepekan lebih setelah kejadian.
Gunung Pyramid memang belum resmi ditetapkan sebagai daya tarik wisata alam. Sebab, kawasan itu membutuhkan pembenahan untuk memenuhi kategori wisata. Selain itu, Perhutani harus menghitung risiko pengunjung, fasilitas untuk wisatawan, dan aksesibilitas sarana dan prasarana.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum