Didago, Sensasi Ngopi di Gedung Heritage Tersembunyi Bandung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Didago, Sensasi Ngopi di Gedung Heritage Tersembunyi Bandung

Siti Fatimah - detikTravel
Kamis, 03 Des 2020 10:02 WIB
Kafe Didago Bandung
Foto: Kafe Didago Bandung (Siti Fatimah/detikcom)
Bandung -

Bicara tentang gedung heritage, di Bandung ada banyak. Tapi bagaimana jika gedung peninggalan zaman dulu itu dijadikan tempat nongkrong buat anak muda?

Sensasi bangunan tua yang khas dengan arsitektur art deco bisa ditemui di kafe Didago. Di sini pengunjung bisa melihat bangunan utuh yang dulunya merupakan sebuah hotel bernama Hotel Dago yang didirikan pada 1954.

Tak hanya menjadi hotel, pada masanya bangunan ini juga sempat beralih fungsi menjadi kantor. Kemudian selang beberapa lama ditinggalkan atau dikosongkan barulah menjadi Didago Cafe.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasinya berada di Jalan Ir. H. Djuanda nomor 21 Kota Bandung. Kebanyakan anak muda menyebut Didago sebagai hiddem gem atau tempat nongkrong yang tersembunyi. Setelah dikunjungi, memang benar karena lokasinya diapit oleh Dekranasda Jawa Barat dan toko perlengkapan olahraga.

Bagi pendatang baru, penting untuk teliti melihat plang kecil berwarna putih dan bertuliskan Didago saat melewati jalan pusat Kota Bandung ini.

ADVERTISEMENT
Kafe Didago BandungKafe Didago Bandung Foto: Siti Fatimah/detikcom

Pas di antara dua gedung itu terdapat gang kecil seukuran satu mobil. Tapi jangan salah sangka akan kesulitan parkir kendaraan karena setelah melewati portal, terlihat sebuah gedung tua dengan area parkir yang sangat luas.

Kafe ini mengusung konsep abandoned building yang ditata sedemikian rupa agar tetap nyaman, bersih dan sedap dipandang. Selain cocok dijadikan tempat nongkrong, Didago Bandung juga menarik untuk dijadikan tempat berfoto yang instagramable karena arsitektur bangunannya sudah diberi sedikit sentuhan minimalis.

Kafe Didago BandungKafe Didago Bandung Foto: Siti Fatimah/detikcom

Jika datang saat pandemi, kasir disulap mirip menjadi loket pembelian tiket kereta. Menu ditempel dan pengunjung memesan lewat kaca. Protokol kesehatannya pun cukup baik seperti penyediaan hand sanitizer dan pembatasan jarak.

Setelah membayar pesanan, pengunjung akan diberi sebuah alarm sebagai penanda bahwa pesanan sudah sedia untuk diambil. Pilihan tempat duduk juga cukup banyak, ada yang di dalam ruangan dan di luar serta di lantai dua.

Menu yang ditawarkan cukup beragam, dengan range harga dari Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu. Jika tertarik untuk datang ke Didago Cafe Bandung disarankan datang saat weekdays atau kalau ingin saat weekend jangan terlalu sore karena biasanya akan dipenuhi pengunjung.

(wsw/ddn)

Hide Ads