Hiu jadi predator yang berperan penting bagi ekosistem laut. Punya banyak jenis, ada lho hiu yang punya ekor sangat panjang.
Inilah hiu tikus atau Thresher sharks, spesies hiu oseanik. Hiu ini memiliki nama latin Alopia pegalicus, hiu tikus hidup di permukaan perairan hingga kedalaman 152 meter.
Di perairan Indonesia sendiri, hiu tikus sering dijumpai di perairan Aceh, Bali sampai Alor, NTT. Masyarakat menjuluki predator ini dengan nama Ekor Pecut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak seperti hiu-hiu lain yang punya bentuk hampir mirip. Hiu tikus terlihat mencolok karena bentuk ekornya yang tak biasa.
Ya, ekor bagian atasnya terus tumbuh panjang hingga melebihi panjang tubuhnya sendiri. Tubuh hiu tikus saja rata-rata memiliki ukuran 5 meter.
Ekor panjangnya ini bukan cuma hiasan semata. Dalam berburu, hiu tikus mengejar buruannya dengan kecepatan 48 km per jam. Jika sudah dekat, mereka akan memecut mangsa dengan ekor panjangnya.
![]() |
Slap! Begitu dipecut, mangsanya akan langsung terbelah dan mereka mulai makan dengan gigi tajamnya. Dari sinilah julukan ekor pecutnya datang.
Makanan hiu ini adalah tuna, tengiri hingga burung laut. Lantas, kalau mau berburu burung, apakah hiu tikus menggunakan ekornya? Tidak, karena hiu tikus sanggup untuk lompat setinggi 6 meter di atas permukaan laut.
Musim kawin hiu tikus biasanya terjadi pada bulan Juli atau Agustus. Mereka akan bermigrasi ke perairan yang lebih hangat untuk berkembang biak.
Sang betina hanya akan punya anak satu hingga dua tahun sekali. Jumlah anakannya pun tak lebih dari dua sampai empat ekor. Sedikit sekali, bukan?
Meski begitu, hiu ini terus diburu untuk dikonsumsi. Jumlah populasi mereka terus turun hingga 70 persen. International Union for Conservation of Nature (IUCN) akhirnya menetapkan kategori hiu tikus sebagai hewan yang terancam punah.
Kini sudah ada beberapa komunitas pecinta hiu yang mulai mengedukasi masyarakat, khususnya di Alor. Mereka mulai melakukan tagging agar keberadaan hiu-hiu tikus bisa dilacak.
Semoga hiu tikus bisa kembali lestari untuk menjaga laut kita, ya!
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!