Sanghyang Poek, Gua Purbakala di Pinggir Sungai Citarum

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

d'Travelers Stories

Sanghyang Poek, Gua Purbakala di Pinggir Sungai Citarum

Graece Tanus - detikTravel
Senin, 07 Des 2020 08:51 WIB
Bandung Barat khususnya kawasan sekitar Waduk Saguling, Rajamandala mempunyai banyak potensi wisata terutama tentang danau-danau purba. Keberadaan danau-danau purba tersebut memiliki suasana sangat alami lantaran belum banyak terjamah, salah satunya adalah Sanghyang Poek.
Gua Sanghyang Poek Foto: Graece Tanus
Bandung Barat -

Bandung Barat khususnya kawasan sekitar Waduk Saguling, Rajamandala mempunyai banyak potensi wisata terutama tentang danau-danau purba. Keberadaan danau-danau purba tersebut memiliki suasana sangat alami lantaran belum banyak terjamah, salah satunya adalah Sanghyang Poek.

Sanghyang Poek merupakan salah satu gua purbakala yang berada di kawasan Bandung Barat. Terbentuknya gua Sanghyang Poek merupakan proses alam dan bukan buatan tangan manusia.

Gua yang disebut dengan nama Poek yang berasal dari bahasa Sunda memiliki arti "gelap" mungkin juga karena dalam goa ini teramat gelap, jadi dinamakanlah wisata alam ini sebagai Sanghyang Poek. Gua ini termasuk dalam jenis gua karst, yaitu kawasan batu gamping yang telah melalui proses karstifikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masuk ke dalam gua ini kita memerlukan bantuan penerangan untuk dapat melihat keindahan stalaktit dan stalakmit yang berkilau layaknya sebuah berlian.

Gua Sanghyang Poek ini juga tidak terlalu panjang untuk disusuri. Tiba di ujung gua maka akan terlihat hamparan batu-batu raksasa berwarna putih dengan aneka bentuk yang unik.

ADVERTISEMENT

Menariknya lagi lokasi gua tepat berada di pinggir aliran sungai Citarum Purba dan menjadikan tempat indah ini sebagai lokasi favorit untuk spot berfoto.

Selanjutnya perlu diperhatikan arus sungai ini yang bila di musim kemarau tidak terlalu deras dan akan sedikit berarus bila di musim penghujan.

Jalur yang dilalui untuk dapat mencapai Sanghyang Poek tidak terlalu jauh dari gapura PLTA Saguling. Berjarak 5 Km saja dari gapura membuat Sanghyang Poek sangat mudah dilalui dengan berjalan kaki sekitar 20 menit atau bisa menggunakan jasa ojek yang ditawarkan oleh masyarakat sekitar dengan biaya Rp 20.000,-PP dari tempat kita memarkir kendaraan.

Saat menyusuri jalan kita akan menemukan pipa raksasa PLTA Saguling, kemudian kita akan berjalan masuk ke arah hutan.

Penasaran dong dengan gelapnya Sanghyang Poek dan hamparan aneka batu-batu raksasa berwarna putih yang unik di pinggir aliran sungai Citarum Purba, ayo segera susun rencanamu. Siapkan tenaga dan alas kaki yang nyaman untuk menyusurinya.

---

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Graece Tanus, dan sudah tayang di d'Travelers Stories. Anda ingin cerita perjalanan anda tayang di detikTravel? Kirim saja cerita perjalanan Anda di link ini.




(ddn/ddn)

Hide Ads