Pulau Cantik yang Jadi Penanda Masuknya Islam di Rupat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tapal Batas

Pulau Cantik yang Jadi Penanda Masuknya Islam di Rupat

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 08 Des 2020 12:35 WIB
Destinasi wisata di Pulau Rupat.
Pulau Beting Aceh di Rupat Utara (Pradita Utama/detiktravel)
Bengkalis -

Dihuni oleh suku melayu, pulau terluar Rupat di Provinsi Riau punya satu pulau indah yang begitu populer. Konon jadi tempat masuknya agama Islam ke Rupat.

Dalam ekspedisi Tapal Batas detikcom yang didukung oleh BRI, detikTravel berkesempatan datang ke Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis. Menjadi salah satu pulau terluar di sisi Barat, Pulau Rupat juga diberkahi oleh pantai indah.

Salah satu yang begitu populer di kalangan masyarakat lokal mau pun wisatawan domestik adalah Pulau Beting Aceh di Kecamatan Rupat Utara. Keindahannya juga dituturkan oleh Sekretaris Camat Rupat Utara, Ahmad Tarmizi pada detikTravel di kantornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini juga ada pantai yang merupakan Beting Aceh, ini paparan pasir pantainya cukup luar biasa halus dan putih. Sangat sesuai dan pas sekali kalau pemerintah pusat memasukkan pantai di Rupat Utara ini sebagai KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional)" ujar Ahmad.

Sebagai salah satu pulau terluar Indonesia, bank yang berada di Pulau Rupat masih minim. Hanya ada beberapa di sana, salah satunya adalah Bank BRI.Sebagai salah satu pulau terluar Indonesia, bank yang berada di Pulau Rupat masih minim. Hanya ada beberapa di sana, salah satunya adalah Bank BRI (Pradita Utama/detikTravel)

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala UPT Pengelolaan Pariwisata dan Olahraga Kecamatan Rupat Utara, Hazri. Pada detikTravel, ia berujar kalau itu destinasi yang paling populer di Rupat Utara.

ADVERTISEMENT

"Sudah banyak diketahui orang, sudah tak asing lagi kalau Pulau Rupat jadi tujuan pariwisata saat ini. Salah satu yang paling menonjol wisata pantai. Destinasi di Pulau Rupat ini yang paling banyak dikunjungi di Pulau Beting Aceh, Desa Sukadamai," ujarnya.

Untuk mencapainya, traveler harus terlebih dulu singgah ke dermaga speedboat di Tanjung Medang, Rupat Utara. Dari situ, traveler bisa menggunakan jasa kapal sewaan untuk menjangkaunya.

Saat tim detikTravel mengunjunginya, dibutuhkan waktu sekitar 20-30 menit perjalanan dengan speedboat. Setibanya di lokasi, tidak ada wisatawan lain yang berkunjung selain kami.

Seperti yang diceritakan, Pulau Beting Aceh memang memiliki pantai pasir putih yang cantik. Pesonanya juga disebut lebih tampak ketika air surut. Sayang, kami datang di momen ketika air pasang.

Selanjutnya: masih ditemui sampah dan kisah di balik Beting Aceh

Hanya walau memiliki pantai pasir putih, keindahan Pulau Beting Aceh bisa dibilang ternoda oleh sejumlah sampah plastik yang ada di sana. Entah terbawa arus atau ditinggalkan wisatawan.

Menurut pemandu kami yang juga berasal dari UPT Pendaratan Ikan KKP, Abdul Rais, pengawasan terkait sampah di Pulau Beting Aceh memang masih jadi permasalahan.

"Pulau ini sendiri masuk Desa Sukadamai yang jaraknya lumayan jauh," pungkas Rais.

Walau telah tersedia sejumlah gazebo untuk wisatawan bersantai, masih belum tampak adanya tempat sampah. Sesuatu yang harusnya lebih menjadi perhatian pihak Kecamatan Rupat Utara.

Destinasi wisata di Pulau Rupat.Masih dtemui sampah di Pulau Beting Aceh (Pradita Utama/detikTravel)

Di luar permasalahan itu, Pulau Beting Aceh juga erat kaitannya dengan kisah masuknya Islam ke Pulau Rupat. Konon ada yang mengatakan, kalau dahulu ada seorang Muslim dari Aceh yang tersasar ke Pulau Beting Aceh.

Dari kebetulan itulah, orang Muslim dari Aceh itu datang ke Pulau Rupat dan menyebarkan Islam di pulau terluar tersebut. Itulah sekilas cerita tentang Pulau Beting Aceh.

---

Program Tapal Batas mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!


Hide Ads