Selain batu kuda dan batu kursi, di Manglayang juga ada batu lainnya seperti batu lawang, batu tumpeng dan batu keraton. Menutur mitos, batu keraton tidak bisa sembarangan ditemukan oleh pendaki ataupun orang biasa dan bersifat mistis (kerajaan). Gundukan batu yang ada di Gunung Manglayang juga dipercaya sebagai perwujudan lain dari 'prajurit'.
AbahEpen mengatakan, pada 1977 terjadi bencana longsor di gunungManglayang. Sejumlah 51 rumah rusak, namun tidak ada korban jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum terjadi longsor, untuk pertama kalinya kuda Semprani datang ke Manglayang. Dia seperti memberi peringatan bahwa akan datang bencana longsor di sini," ujarnya.
Mitos memang memiliki kekuatan dan menari dimata masyarakat, akan tetapi jangan sampai mitos menjadi tumpuan dalam menjalankan kehidupan sehari hari. Saat ini batu kuda dijadikan cagar budaya yang dilindungi dalam Undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Simak Video "Video: Healing Santai di Taman Hutan Juanda Bandung"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan