Megah, itulah kesan pertama saat menginjakkan kaki di Aruk yang merupakan wilayah perbatasan yang ada di Kalimantan Barat. Bisa dikatakan, Aruk merupakan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terbaik yang ada di Kalimantan Barat.
Untuk menuju Aruk, kamu harus terbang dahulu ke Pontianak dan melanjutkan perjalanan dengan jalur darat. Menuju Aruk setidaknya memakan waktu 7 hingga 8 jam menggunakan mobil.
Sedikit informasi, PLBN Aruk masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sambas. Jika kita perkecil lagi, Aruk berada di Kecamatan Sajingan Besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PLBN Aruk diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 17 Maret 2017 lalu. Sudah 3 tahun PLBN Aruk berperan dalam menggerakkan perputaran ekonomi warga dua negara ini, Malaysia dan Indonesia.
Tapal Batas detikcom bekerjasama dengan BRI berkunjung ke perbatasan Indonesia dan Aruk menjadi salah satu tujuannya.
![]() |
![]() |
Tenang saja, walau Aruk merupakan area perbatasan namun jalanan menuju sudah aspal dan lumayan besar. Aspal panjang ini pun membelah hijaunya hutan Kalimantan. Kiri-kanan matamu akan dihiasi pepohonan, sawit, dan rawa. Naik turun dan berkelok, itulah perjalanan yang akan kamu lewati sesaat menuju ke PLBN Aruk.
Sesampai di PLBN Aruk, kamu yang mempunyai ekspektasi jika di sana hanya gerbang besar saja akan tercengang. Di sana ada rest area yang bisa dibilang modern. Tertulis dengan jelas Aruk Pasar Modern .
Aruk Pasar Modern mempunyai area foodcourt dengan ragam pilihan makanan tentunya. Tak hanya makanan, ada juga ragam minuman, pernah-pernik pun dijual di sana.
Kamu yang ingin bersantai di rest area dan mencicipi ragam kuliner di sana, tidak perlu khawatir kehabisan uang tunai. Di kawasan PLBN Aruk kamu bisa menjumpai ATM BRI. Jaraknya sekitar 4 Km dari pos perbatasan atau 6 menit berkendara. Lokasinya dekat dengan Puskesmas Sajingan Besar. Atau kamu bisa juga menggunakan jasa para agen BRILink yang tersebar di Aruk. Gampangnya datang saja ke toko kelontong di sana. Banyak kok yang dekat PLBN Aruk
Di rest area yang memang berdekatan dengan PLBN Aruk terdapat masjid dan gereja yang berdiri berdampingan. Apa yang ada dalam benakmu? Toleransi yang kokoh bukan? Ya, kami tim detikcom juga berpikiran yang sama.
![]() |
Di sana juga terdapat wisma yang cukup megah. Katanya wisma ini digunakan untuk penginapan karyawan yang bekerja di PLBN. Sesekali wisma juga diperuntukkan bagi pegawai dinas dari ibukota maupun pusat.
Berdasarkan pemaparan di website Kemenkeu, Wilayah PLBN Aruk terbagi dua, yaitu PLBN Terpadu Aruk dan Terminal Barang Internasional Aruk. PLBN Terpadu Aruk seluas 26,2 Ha, sementara Terminal Barang Internasional Aruk seluas 2,2 Ha yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
PLBN Terpadu Aruk mempunyai gedung pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina hewan, dan lain-lain. Di samping itu, PLBN Terpadu Aruk juga dilengkapi dengan Wisma Indonesia yang mempunyai luas 4.250 m2 dengan 58 kamar tidur dan aula pertemuan yang dapat memuat 1.000 orang, gereja dan masjid, pasar, serta lahan parkir.
![]() |
Baiklah, bergeser kita menuju gerbang PLBN Aruk. Dari luar bangunan ini juga begitu megah dengan bentuk bangunan melambangkan suku adat yang tinggal di sana, Suku Dayak.
Sayang sekali, sekarang masa pandemi. Tidak ada kegiatan wisatawan keluar masuk area perbatasan. Malaysia dan Indonesia masih menutup bordernya untuk aktivitas rekreasi. Yang ada hanyalah aktivitas masuknya TKI dari Malaysia yang ingin pulang melalui Aruk.
"Saat ini hanya ada pelayanan untuk TKI yang pulang ke Indonesia saja. Teruntuk rekreasi belum bisa, karena Malaysia tutup, Indonesia juga tutup," ungkap salah satu petugas PLBN Aruk saat ditanyai detikcom.
--
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus beritanya di tapalbatas.detik.com!
Simak video "Mengenal Aruk, Ujung Tapal Batas Indonesia-Malaysia"
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum