Kabut tebal keluar dari aliran sungai yang ada di pusat Kota Bandung. Pemandangan itu, mengingatkan Bandung di kala tahun 70-an.
Bukan kabut sebenarnya, kabut yang keluar di aliran Sungai Cikapayang yang ada di kawasan Taman Kandaga Puspa itu merupakan kabut buatan menggunakan teknologi terbarukan.
Sebenarnya, anak sungai yang ada di kawasan taman tersebut berfungsi sebagai kolam retensi. Namun, agar terlihat lebih indah maka Dinas Pembangunan Umum (DPU) Kota Bandung menatanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fungsinya agar warga yang datang ke taman tersebut lebih nyaman. Kabut itu keluar dari pinggiran sungai, dengan mengeluarkan aroma terapi.
Selain itu, warga juga bisa bernostalgia dengan pemandangan sungai berkabut yang saat ini sulit dijumpai di Kota Bandung.
"Taman sungai berkabut, saya berharap mudah-mudahan bisa memberikan manfaat untuk warga Kota Bandung, minimal dari segi fungsi. Fungsi kolam retensi, sehingga bisa meminimalisir bajir di hilir," kata Wali Kota Bandung, Oded M Danial, di Taman Kandaga Puspa, Selasa (22/12/2020).
![]() |
Selain itu, Oded juga menyebut diharapkan kehadiran sungai berkabut itu bisa meningkatkan kebahagiaan masyarakat.
"Mudah-mudahan masyarakat nanti, walaupun sekarang taman belum dibuka, bisa meningkatkan kebahagiaan masyarakat dengan ruang publik yang banyak," ujar Oded.
Oded menyebut, sebelumnya banyak danau di Kota Bandung. Namun hilang karena dibuat pemukiman. Pihaknya, akan terus berupaya mengembalikan danau-danau itu dengan menghadirkan kolam-kolam retensi.
"Kalaupun di sini kelihatan kecil, tapi jumlahnya banyak. Di Jalan Bima ada, di Gedebage ada, jadi ada fungsinya," papar Oded.
Sementara itu, Kadis DPU Kota Bandung Didi Riswandi mengatakan, selain memberikan fungsi sebagai kolam retensi pihaknya ingin mewujudkan fungsi lain.
![]() |
"Kita menambah fungsi dari sebuah kawasan, kalau selama ini fungsinya taman saja retensi saja, kami ingin wujudakan ruang sosial, ruang yang bisa mewujudkan kebahagiaan dan konsep kedepan multifungsi," jelas Didi.
"Kalau ada hutan, harus ada tempat untuk kebahagiaan masyarakat untuk berinteraksi, kalau orang sudah berbahagia kan mereka jadi someah, dapat menolong dan membantu," kata Didi.
Didi menyebut, yang berbeda dengan taman lainnya di sungai tersebut ada kabut dan hal itu menjadi kelebihannya taman ini.
"Ada kabut air, jadi kalau orang yang hidup di tahun 70 an bisa bernostalgia Bandung masih ada halimun (kabut)," ujarnya.
Didi mengklaim, sungai berkabut di Taman Kandaga Puspa Bandung ini jadi yang pertama di Indonesia. "Ya mungkin ini ya pertama," pungkasnya.
(wip/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum