Pulau Laki dan Pulau Lancang disebut-sebut dalam kasus pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak. Dua pulau itu masuk dalam gugusan Kepulauan Seribu.
Pesawat komersial rute Jakarta-Pontianak Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air itu take off dari Bandara Soetta dari Jakarta menuju Pontianak sekitar pukul 13.30 WIB. Kemudian pesawat dengan itu terakhir kontak pukul 14.40 WIB.
Manajer Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Haerul Anwar, menyebut pesawat hilang kontak di sekitar Tanjung Pasir, Pulau Lantang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Kemudian, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mendapatkan laporan dari nelayan ada pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Junaedi menyebut Pulau Laki memang tidak jauh dari Pulau Lancang. Kedua pulau itu dekat dengan Pulau Tidung yang lebih populer di mata wisatawan.
Merujuk Google Map, jarak antara Pulau Lancang ke Pulau Laki sekitar 8 kilometer. Pulau Lancang masuk dalam Kelurahan Pulau Pari, sedangkan Pulau Laki masuk dalam wilayah Kelurahan Pulau Tidung.
Baca juga: Ide Weekend: Gowes Santai di PIK |
Pulau Laki
Pulau Laki memiliki luas 14,45 hektare. Kawasan itu diperuntukkan sebagai tempat wisata sejak 22 Oktober 1998.
Tidak ada permukiman penduduk di Pulau Laki. Wisatawan yang datang ke Pulau Laki biasanya memancing atau sekadar bermain di pantai karena ombaknya tidak terlalu tinggi.
Di Pulau Laki terdapat 25 unit bungalow, kolam renang, lapangan tenis, dan lapangan golf. Tapi, semua itu tidak lagi digunakan.
Pulau itu beralih fungsi menjadi salah satu lokasi untuk latihan tempur TNI Angkatan Laut sejak 2001.
Untuk menuju ke Pulau Laki, wisatawan bisa naik kapal motor dari Pantai Mauk, Sepatan, Tangerang. Bila wisatawan memilih untuk menggunakan speed boat menuju Pulau Laki, waktu tempuh dari Mauk sekitar 25 menit. Di Pulau Laki tersedia tempat perkemahan.
Pulau Lancang
Pulau Lancang berjarak sekitar 11 km dari pesisir utara Pulau Jawa, tepatnya dari Kabupaten Tangerang. Luas Pulau Lancang sekitar 15 hektare. Pulau ini berpenduduk dan menjadi pusat kelurahan Pulau Pari pada 2001.
Dari Dermaga Marina, Ancol, wisatawan cuma perlu menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam untuk menuju Pulau Lancang.
Pulau Lancang menjadi salah satu destinasi wisata memancing. Utamanya pada akhir pekan.
Warga Pulau Lancang belum menggantungkan hidup kepada pariwisata. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Pulau Lancang adalah nelayan, terutama penangkapan ikan teri dan rajungan.
Pada 2019, membangun sistem desalinasi untuk mengubah air laut menjadi air tawar di Pulau Lancang. Selain itu, DKI Jakarta juga meluncurkan kapal cepat yang salah satu rutenya melewati Pulau Lancang.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol