Turis nakal Kristen Gray warga negara asing (WNA) Amerika Serikat disarankan pindah ke Alas Purwo. Sebab lokasinya yang tidak jauh dari Bali dan penduduknya ramah.
"Orang Amerika, ada tempat ini jauh lebih baik dari Bali, murah dan mudah mengelapkan pajak. Namanya Alas Purwo, penduduk setempat juga sangat ramah," kata akun Instagram hydococko.
"4 jam mengemudi dari Denpasar," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di balik saran itu, sebenarnya Taman Nasional (TN) Alas Purwo memiliki keindahan baik flora dan fauna. Pemandangan indah pun juga menarik minat daya tarik wisatawan.
Menyusuri kawasan ini tak ubahnya menjelajahi alam liar di Indonesia, yang konon merupakan tanah tertua di Pulau Jawa. Alas Purwo berada di ujung tenggara Pulau Jawa, tepatnya berada di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, atau 65 kilometer dari pusat kota Banyuwangi.
Taman Nasional Alas Purwo memiliki luasan 44.037 hektar dan memiliki banyak keindahan yang bisa dinikmati. Maklum saja kawasan yang telah ditetapkan sebagai geopark nasional ini merupakan rumah bagi ratusan jenis flora dan fauna.
"Hutan ini dikelola oleh TN Alas Purwo. Ini sebuah anugerah Tuhan yang masih asri di Banyuwangi," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY, Bramuda kepada detikTravel, Rabu (20/1/2021).
![]() |
Memasuki pintu gerbang Rowobendo, pengunjung akan disambut rerimbunan pohon mahoni di sepanjang jalan utama. Menyusurinya juga menyenangkan, karena kini jalannya sudah beraspal mulus.
Tak jauh dari pintu gerbang, wisatawan akan melihat sebuah candi Hindu yang bernama Situs Kawitan, yang dalam bahasa Jawi Kawi artinya tua. Ini dikaitkan dengan Alas Purwo yang dipercaya sebagai tanah yang pertama kali ada saat penciptaan tanah Jawa. Banyak gua yang ada di dalam Alas Purwo.
"Banyak gua yang masih asri. Diantaranya Gua Istana, Gua Mayangkara, Gua Padepokan, Gua Gajah dan Gua Lowo. Sebenarnya banyak, tapi yang terkenal itu," tambahnya.
![]() |
Di Alas Purwo juga ada Sadengan, sebuah padang sabana yang luas. Di sabana bisa melihat burung merak, rusa, dan banteng Jawa.
Di sana disediakan menara pantau bagi wisatawan. Jika mau melihat burung merak, rusa, dan banteng Jawa harus datang pagi-pagi sekitar pukul 06.00 WIB atau sore pukul 15.00 WIB.
TN Alas Purwo sendiri dihuni 700 flora, 50 jenis mamalia, 320 burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil.
![]() |
Karena berada di Pantai Selatan, TN Alas Purwo juga diberkahi deretan pantai eksotis. Beberapa pantainya yakni Pantai Parang Ireng, Pantai Ngagelan, Pantai Pancur dan Pantai Plengkung.
Di Ngagelan, pantai tempat berlabuhnya penyu bertelur juga ditemui tempat penangkaran tukik (anak penyu) empat jenis penyu. Lalu ada Pantai Pancur, di mana fasilitas di pantai ini lebih lengkap seperti ada musala, tempat parkir dan warung makan.
Terakhir, Pantai Plengkung atau yang dikenal dengan Pantai G-Land adalah tempat surfing para peselancar profesional. Pantai ini punya ombak setinggi 6 meter dan merupakan salah satu tempat surfing terbaik di dunia.
"Untuk ombak di Alas Purwo dikenal sebagai terbesar kedua setelah Hawai. Jadi kalau yang surfing disini harus profesional," pungkasnya.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan