Liburan ke Solo identik dengan wisata budaya dan sejarah. Dari keraton, pasar, sampai gedung wayang orang.
Solo atau Surakarta di Jawa Tengah menawarkan budaya yang masih dipertahankan oleh warganya hingga saat ini. Kampung Laweyan menjadi pusat batik tradisional, jejak batik Tanah Air juga tersimpan di Museum Danar Hadi, Pasar Triwindu yang menjadi tempat perburuan barang antik bisa menjadi sangata syik buat berfoto.
Selain itu, traveler juga bisa singgah di Pura Mangkunegara dan Kraton Surakarta Hadiningrat. Juga, bisa menuju museum-museum budaya, seperti museum keris, Radya Pustaka, atau menuju gedung wayang orang Sriwedari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikumpulkan detik Travel dari berbagai sumber ini 5 wisata Solo yang asyik, serunya belajar membatik sampai singgah di pasar Triwindu. Check it out!
1. Keraton Surakarta Hadiningrat
Tiket masuk: Rp 10.000 - Rp 15.000
Keraton Surakarta merupakan istana resmi Kasunanan Surakarta. Lokasinya di jantung kota Surakarta, yang bersisian dengan Pasar Klewer.
Keraton SUrakarta itu didirikan oleh Susuhunan Pakubuwana II pada tahun 1744 sebagai pengganti istana atau keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan pada tahun 1743.
Saat ini, kompleks Keraton Surakarta itu berfungsi sebagai tempat tinggal Sri Sunan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kerajaan. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata utama di Kota Surakarta.
Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kasunanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan contoh arsitektur istana Jawa tradisional yang terbaik.
2. Pasar Triwindu
Traveler yang suka mengkoleksi barang antik cocok kalau datang ke Pasar Triwindu di Solo. Selain jadi lokasi untuk berbelanja, pasar ini juga bisa dijadikan tempat wisata,
Berlokasi di Jalan Diponegoro, masih masuk kawasan Keprabon, Solo, traveler nggak akan bosan mengitari Pasar Triwindu. Jejeran barang-barang uniknya bisa memanjakan mata.
Ada lampu-lampu cantik, hiasan dinding hingga kamera dengan model lama digantung dengan berbagai model. Warna-warni serta nuansa kunonya seakan membawa traveler ke beberapa puluh tahun lalu.
![]() |
3. Kampung Batik Laweyan
Merujuk situs resmi pemerintah daerah Surakarta, Kampung Batik Laweyan sudah menjadi ikon batik Solo dan pusat batik tertua setelah Kampung Batik Kauman. Kampung Batik Laweyan sudah ada sejak abad ke-19. Saat itu, asosiasi pedagang pertama kalinya dibentuk, yaitu Sarikat Dagang Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada tahun 1912.
Hingga sekarang 250 motif batik khas Kampung Batik Laweyan sudah dipatenkan. Batik Laweyan menawarkan batik warna terang ketimbang Kampung Batik Kauman.
Kampung Batik Laweyan memiliki luas area 24.83 hektar dan berpenduduk kira-kira 2500 penduduk yang sebagian besar bekerja sebagai pedagang ataupun pembuat batik.
Kios batik di kampung ini tidak cuma menjual batik, sebagian juga menawarkan pengenalan membuat batik. Salah satunya, kios yanga da di Jalan Dr Rajiman No. 521, Solo. Di sini, traveler bisa belajar membatik mulai dari cara memakai lilin panas hingga memberikan warna.
Saat sudah diproses dengan direbus dikeringkan, traveler bisa membawa kain batik buatan kamu sebagai kenang-kenangan.
![]() |
Tempat Wisata Solo Selanjutnya: Museum Batik Danar Hadi
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol