Unik Banget! Sumur Ini Punya Tiga Rasa dan Dipercaya Mendatangkan Jodoh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Unik Banget! Sumur Ini Punya Tiga Rasa dan Dipercaya Mendatangkan Jodoh

Abdy Febriady - detikTravel
Minggu, 14 Feb 2021 20:40 WIB
Sumur Tiga Rasa di Mamuju
Sumur tiga rasa di Mamuju (Abdy Febriady/detikcom)
Mamuju -

Pulau Karampuang di Kabupaten Mamuju memiliki potensi sumur unik. Namanya sumur tiga rasa.

Disebut sumur tiga rasa, lantaran sumur yang berada di pinggir pantai Desa Karampuang, Kecamatan Mamuju ini, memiliki tiga rasa, yakni tawar, asin dan payau. Uniknya lagi, ketiga rasa air pada sumur baru terasa saat air laut surut.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Karampuang, Supriadi mengatakan, keberadaan sumur yang awalnya bernama Bujung Kayyang atau sumur besar telah diketahui sejak zaman Belanda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari nama bujung kayyang menjadi sumur tiga rasa. Jadi awalnya sumur ini masih Belanda yang bangun, itu yang digunakan lima dusun menggunakan air itu, mandi, cuci, kemudian digunakan masak makanan, air sumur ini yang digunakan," kata Supriadi kepada wartawan, Minggu (14/02/2021).

Sumur Tiga Rasa di MamujuSumur Tiga Rasa di Mamuju Foto: (Abdy Febriady/detikcom)

Menurutnya, penamaan sumur tiga rasa bermula ketika salah seorang ulama bernama KH Muhammad Ali Hanafi melakukan renovasi pada bangunan utama sumur, dengan memisahkan ketiga sumber mata air yang berasal dari gunung, laut dan pertemuan mata air yang berasal dari gunung dan laut.

ADVERTISEMENT

"Karena sulitnya mendapatkan air tawar di sini, sehingga memang waktu itu ada salah seorang Uztads yang mendirikan satu tarekat, mencoba memisahkan antara air dari gunung, air dari laut, dan campuran air gunung dan air laut itulah payau, sehingga rasanya air di sana itu ada tiga rasa, yaitu tawar, payau dan asin," terang Supriadi.

Selanjutnya kata Supriadi, pasca bencana gempa bumi berkekuatan 6,2 Magnitudo, yang turut mengguncang daerah ini, Jumat (15/01) lalu, keberadaan sumur tiga rasa ini, menjadi tumpuan utama warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kenapa ramai lagi digunakan? Karena pasca bencana ini ada kendala air dari PDAM yang tidak mengalir. Sehingga kita mulai menggunakan air di sumur ini, mulai minum, masak, mandi, cuci, itu digunakan semua," ungkapnya.

Diakui Supriadi, seiring berjalannya waktu, nama sumur tiga rasa mulai dikenal dengan sebutan sumur jodoh. Berawal ketika salah seorang perempuan dari luar daerah melakukan kunjungan ke Pulau Karampuang.

Sumur Tiga Rasa di MamujuSumur Tiga Rasa di Mamuju Foto: (Abdy Febriady/detikcom)

"Waktu itu ada salah seorang perempuan dari Departemen Sosial Sulawesi Selatan, ada kunjungan kerja ke Karampuang. Sehingga waktu itu, oleh salah seorang temannya, si perempuan diminta untuk cuci muka, minum bahkan mandi dari air yang berada di sumur tiga rasa. Alhamdulillah setelah dia balik ke Makassar, satu minggu saja sudah ada kabar bahwa dia sudah dilamar. Itulah yang memberi nama ini sumur jodoh," bebernya sembari tertawa.

Sejak kabar sumur jodoh ini populer di masyarakat, warga yang penasaran berbondong-bondong datang mendatangi tempat ini.

"Setelah nama sumur jodoh populer, warga berbondong-bondong datang, ada yang berniat mendapat jodoh, untuk mendapatkan kesembuhan, meminta rezeki, hingga menjadi daya tarik wisata tersendiri," tutup Supriadi.

Namun sayang, kendati memiliki potensi untuk mendatangkan wisatawan yang lebih banyak lagi, pengelolaan sumur tiga rasa atau sumur jodoh ini, kurang mendapat perhatian. Fasilitas gazebo dan toilet di sekitar bangunan sumur, tampak terbengkalai bahkan terlihat kumuh. Atap yang menaungi bangunan sumur terpantau dalam keadaan rusak, bahkan terancam ambruk.

Untuk menjangkau Pulau Karampuang, yang berjarak sekitar 3 kilometer dari Pantai Mamuju. Pengunjung dapat memanfaatkan kapal mesin milik warga, dengan tarif pulang pergi 10 ribu rupiah per orang dan waktu tempuh kurang lebih selama 15 menit.




(bnl/bnl)

Hide Ads