Tak Hanya Cantik, Taman Anggrek Mamasa Hasilkan Ratusan Juta Rupiah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Hanya Cantik, Taman Anggrek Mamasa Hasilkan Ratusan Juta Rupiah

Abdy Febriady - detikTravel
Senin, 08 Mar 2021 15:50 WIB
Tondok Bakaru Orchid di Mamasa
Foto: (Abdy Febriady/detikcom)
Mamasa -

Selain terkenal akan keindahan panorama alamnya yang masih alami, Kabupaten Mamasa, di Sulawesi Barat, memiliki potensi wisata lain yang sayang untuk dilewatkan.

Salah satunya, Taman Tondok Bakaru Orchid (TBO), yang berada di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa.

Taman wisata yang berjarak sekira 5 kilometer dari Kota Mamasa ini, menawarkan keindahan ratusan jenis tanaman anggrek hasil budidaya, yang pengelolaannya dilakukan kelompok pemuda setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika sedang beruntung, pengunjung bisa melihat keindahan warna warni bunga anggrek yang sedang bermekaran.

"Kalau jenis anggrek di Mamasa, selama kita identifikasi selama kurang lebih 5 tahun ini, jumlahnya ada sekira 400 jenis, lokal semua, tidak termasuk dari luar," kata pengelola TBO Andarias kepada wartawan, Minggu (07/03/2021).

ADVERTISEMENT
Tondok Bakaru Orchid di MamasaTondok Bakaru Orchid di Mamasa Foto: (Abdy Febriady/detikcom)

Menurut Andarias, minimnya pengetahun masih menjadi kendala dalam mengelola TBO, yang telah berdiri sejak 5 tahun terakhir, " Kendala, karena kita minim pengetahuan, kurang pelatihan dan sebagainya. Ilmu didapatkan secara otodidak, kita hanya belajar dari pengalaman, " ungkapnya.

Kendati angka kunjungan pada hampir semua tempat wisata mengalami penurunan sejak masa pandemi virus corona melanda, diakui hal tersebut tidak memberikan pengaruh signifikan pada kelangsungan taman wisata anggrek ini. Bahkan penjualan tanaman anggrek yang ditawarkan melalui media sosial, sejak masa pandemi alami peningkatan 7 kali lipat, dengan omset mencapai se ratusan juta rupiah.

"Kalau potensi di masa pandemi untuk spot selfie memang kurang, tapi untuk (penjualan) tanaman malah 7 kali lipat naik dibanding sebelumnya. Bisa dapat 100 juta per komunitas, selama 4 bulan terakhir," beber pria kelahiran 1979 tersebut.

Tondok Bakaru Orchid di MamasaTondok Bakaru Orchid di Mamasa Foto: (Abdy Febriady/detikcom)

Andarias menyebut, pengembangan tanaman anggrek cukup menjanjikan kendati masa pandemi virus corona. Oleh karenanya, dia berusaha memboomingkan tanaman anggrek, untuk membantu menopang perekonomian warga, akibat lesunya kunjungan warga pada sejumlah spot wisata alam di daerah ini.

"Menjanjikan sekali terutama penjualan online, karena tanaman tidak perlu dikunjungi sudah bisa dijual, kalau pariwisata kan tidak bisa, harus orang datang baru bisa menikmati wisatanya. Selama pandemi kami boomingkan tanaman, kami jual tanaman untuk membantu matinya wisata spot selfie yang ada di desa ini," terangnya.

Selaku pengelola, Andarias juga tidak segan berbagi tips dan trik kepada setiap pengunjung, terkait tata cara membudidayakan tanaman anggrek.

"Kalau tipsnya sebenarnya hanya disesuaikan dengan tempat tumbuhnya, mungkin serapan cahaya, terus di mana mereka tumbuh, karena anggrek ada empat macam tempat tumbuhnya, itu kita pelajari," beber pria yang juga berprofesi sebagai guru itu.

Salah satu pengunjung, Rahmayani mengaku takjub dengan pengelolaan tanaman anggrek di TBO. Dia bersyukur, lantaran di tempat ini bisa mendapat informasi terkait tata cara merawat tanaman anggrek.

"Menurut saya, kehadiran taman wisata anggrek di masa pandemi sangat memberi manfaat. Karena dengan adanya taman wisata anggrek kita bisa mengetahui cara bercocok tanam tanaman anggrek itu sendiri," tuturnya singkat.

Menariknya lagi, di pintu gerbang kawasan wisata TPO ini, pengunjung tidak hanya disambut aneka tanaman anggrek, tetapi juga gambar mural Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang mengenakan pakaian khas adat Mamasa yang terlihat sedang duduk sambil menikmati secangkir kopi asli daerah ini. Pengunjung yang datang bisa mengabadikan foto, seolah sedang duduk bersama Jokowi.




(sym/sym)

Hide Ads