Sejumlah wisata baru di Kudus, Jawa Tengah terus bermunculan. Salah satunya wisata Pinus Kajar (Pijar) Park yang berada di lereng Gunung Muria Desa Kajar, Kecamatan Dawe. Lalu seperti apa keindahannya?
Lokasi Pijar Park berada di lereng Gunung Muria turut Desa Kajar Kecamatan Dawe. Lokasi tidak susah, sebab lokasi satu arah saat menuju ke Makam Sunan Muria yang berada di Desa Colo Kecamatan Dawe.
Jarak antara pusat kudus sekitar 17 kilometer. Jika ditempuh dengan berkendara motor membutuhkan waktu sekitar 29 menit.
Sesampai di lokasi Pijar Park terdapat banyak hutan pinus yang menjulang tinggi. Suasana yang adem membuat wisatawan betah sambil mengabadikan momennya dengan berfoto bersama keluarga hingga orang terdekat.
Salah satu pengunjung Nurul Fatimah menuturkan baru pertama kali ke wana wisata Pijar Park. Menurutnya pemandangan di Pijar Park bagus. Selain keindahan pohon pinus juga bisa melihat pemandangan kota Kudus dari lereng Muria.
"Baru ini, mencari hiburan biar enjoy saja sih. Biasanya tugas, akhir pekan lihat alam," kata Nurul yang juga mahasiswi asal Kudus ditemui di lokasi, Sabtu (20/3/2021).
Pengunjung lainnya, Anita mengaku senang menikmati keindahan di wisata Pijar Park itu. Menurutnya pemandangan di wisata tersebut masih alami dan asri.
"Bagusnya, konsepnya beda. Bisa dibuat foto, suasana alami dan sejuk di sini," ujar dia.
Terpisah Kepala Desa Kajar, Bambang Totok Subianto mengatakan wisata Pijar Park baru dibuka untuk umum sekitar dua pekan ini. Namun menurutnya belum sepenuhnya di launching untuk wisatawan.
Bambang menjelaskan Pijar Park dulunya merupakan bumi perkemahan wahana Kajar yang ada di lereng Muria. Kini diubah menjadi objek wisata yang diberi nama Pijar atau Pinus Kajar Park.
"Pijar Park dulu yang terkenal dengan bumi perkemahan wahana Kajar, ini kita rubah dengan ikon baru yakni Pijar Park dengan manajer baru. Dijembatani desa atas nama diwakili LMDH itu singkatan Lembaga Masyarakat Daerah Hutan. Tujuan untuk mengembangkan wisata di lereng Muria dengan sektor alam, pariwisata alam yang ada di lereng Muria ini," jelas Bambang ditemui di lokasi.
"Keduanya tujuannya kami pemerintah desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Kajar saat pandemi ini," sambung dia.
Dia menjelaskan wisata Pijar Park menyajikan keindahan alam yang masih asri. Terlebih lokasinya di lereng Muria, sehingga bisa menikmati keindahan kota Kudus dari atas lereng Muria.
"Pijar Park keunggulan keasrian yakni udara yang sejak dan keaslian alam, yang tidak bisa dimiliki daerah bawah. Kita tonjolkan udara sejuk, terus ada camping, nanti bisa Minggu pagi ada pasar Krempyeng setelah pandemi berlalu," terang Bambang.
"Spot selfi, yang lagi ramai prewedding, ke depan menyiapkan wedding outdoor. Nanti kita siapkan nuansa alam, nuansa kebun," lanjutnya.
Rencananya nanti wisatawan bisa menyewa digunakan untuk acara pernikahan. Namun kini baru digunakan untuk spot foto yang oleh wisatawan.
"Nanti sewa, paket komplit, mc, catering, dekorasi semua kita siapkan. Biaya paketnya masih dihitung menejemen. Nanti harganya tarif masyarakat. Untuk saat ini kita tarif masuk Rp 5 ribu untuk pertama kali masuk. Untuk menikmati wisata alam," ujar dia.
Ke depan menurutnya tidak dipungkiri akan dikembangkan potensi wisata di Pijar Park. Mulai ada spot foto baru, kuliner, hingga ada pasar tradisional.
"Ke depan, nanti wahana permainan, wahana semacam lokalisir, kita lokalisasi stand untuk berjualan. Tidak sembarangan warung ada. Targetnya, kami Pijar Park per Minggu ada perubahan," ungkap Bambang.
Pengelola Pijar Park Yusuf menambahkan wisata Pijar Park fokus untuk wisata keluarga dan edukasi. Di wisata itu bisa digunakan untuk camping hingga acara pernikahan.
"Fokus wisata keluarga, maksudnya permainan anak, terus edukasi, camping, wedding, pra wedding di area yang luasnya 25 hektare," tambah Yusuf ditemui di lokasi.
Simak Video "Bersantai dan Menikmati Pemandangan Hutan Pinus di Garut"
(pin/pin)