Tidak hanya gedung-gedung tinggi, Jakarta juga dipenuhi dengan tempat bersejarah tidak terkecuali masjidnya. Rumah ibadah ini turut menjadi saksi berkembangnya ibukota.
Masjid-masjid ini belum bisa digunakan untuk tarawih di Ramadan tahun lalu, namun Anda masih bisa mengunjungi tempat berikut ini untuk mengagumi bangunan dan sejarahnya.
Berikut 4 masjid bersejarah di Jakarta yang bikin hati adem:
1. Masjid Istiqlal
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid terbesar di Asia Tenggara ini terletak di jantung ibukota, tepatnya di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Masjid ini dibangun pada tahun 1961 oleh arsitek Friedrich Silaban.
Dibangun dengan gaya arsitektur modern, masjid ini dihiasi dengan ornamen-ornamen geometrik yang terbuat dari baja anti karat, lantai dan dindingnya juga dilapisi oleh marmer. Bangunan lima lantai ini mampu menampung lebih dari 200.000 jamaah.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga seringkali digunakan sebagai kantor beberapa organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, juga kegiatan umum lainnya. Karena bangunannya yang megah dan mewah, masjid ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
2. Masjid Cut Meutia
Masih berada di bilangan Jakarta Pusat, Anda juga bisa menemukan Masjid Cut Meutia yang terletak di Jalan Cut Meutia No. 1 Menteng. Sebelum dialihfungsikan menjadi tempat ibadah pada tahun 1987, bangunan ini sempat digunakan sebagai kantor pos, kantor Jawatan Kereta Api Belanda dan juga kantor Kempetai Angkatan Laut Jepang.
![]() |
Selain kaya akan sejarah, masjid ini juga memiliki keunikannya tersendiri. Salah satunya adalah mihrab dari masjid ini berada di samping kiri saf shalat, yang lazimnya berada di tengah. Selain itu posisi saf shalat di masjid ini juga terletak miring terhadap bangunan masjidnya sendiri karena bangunan masjidnya tidak tepat menghadap kiblat.
Masjid di Jakarta Selanjutnya Al-Azhar
3. Masjid Al-Azhar
Terletak di Jalan Sisingamangaraja No. 1 Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Masjid yang dulunya disebut sebagai "Masjid Agung Kebayoran Baru" ini juga kaya akan sejarah.
![]() |
Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1958 atas inisiatif sejumlah tokoh partai Masyumi. Pada tahun 1960 rektor Universitas Al-Azhar Mesir. Prof. Dr. Mahmoud Syaltout mendatangi dan mengganti nama masjid ini menjadi "Al-Azhar".
Masjid ini didominasi dengan warna putih dengan arsitektur gaya timur tengah dan dilengkapi dengan menara. Tidak hanya sebagai rumah ibadah, Masjid Al-Azhar juga seringkali digunakan sebagai tempat kegiatan sosial dan dakwah. Masjid ini juga memiliki beberapa fasilitas seperti perpustakaan Islam, ruang kuliah dan seminar, klinik kesehatan, ruang kelas untuk mata pelajaran agama dan umum, serta asrama.
4. Masjid Luar Batang
![]() |
Masjid yang terletak di Jalan Luar Batang V No. 10 Penjaringan, Jakarta Utara ini dibangun pada abad ke-18 oleh Habib Husein bin Abu Bakar bin Andillah Al 'Aydrus yang merupakan seorang ulama dari Hadramaut yang hijrah ke tanah Jawa pada tahun 1739 untuk menyebarkan agama Islam.
Selain sebagai tempat ibadah, banyak umat Islam dari penjuru Indonesia yang datang untuk ziarah ke makam tersebut. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menetapkan masjid ini sebagai wisata religi di Jakarta.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!