Ada wisata alam baru lagi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, namanya Leuwi Pamipiran. Di tempat ini pengunjung bisa merasakan sensasi berenang di alam liar dengan air yang bersih dan jernih serta menyegarkan.
Leuwi Pamipiran merupakan bagian dari sungai Cipnyeuseuhan di bawah kaki Gunung Sawal. Namun bentuknya menyerupai kolam luas dengan memiliki batas batu besar persegi yang tercipta secara alami. Pengunjung bisa berenang sesuka hati layaknya berada di kolam renang pada umumnya.
Suasana di area Leuwi Pamipiran sangat sejuk, banyaknya pepohonan rindang khas pegunungan yang menjadi peneduh dari cahaya matahari. Tempat ini sangat cocok untuk tempat refreshing di akhir pekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi yang punya nyali, pengunjung pun bisa terjun bebas dari ketinggian lebih dari 5 meter ke dasar Leuwi Pamipiran. Tentunya hal ini membuat sensasi tersendiri bagi para pengunjung. Banyak juga spot foto menarik latar belakang khas sungai yang masih alami.
Leuwi Pamipiran Ciamis ini pun cocok bagi yang menyukai petualangan. Untuk mencapai ke lokasi, pengunjung terlebih dulu harus melintasi jalan setapak yang cukup terjal dan panjang hingga beberapa ratus meter. Meski akan terasa melelahkan, tapi akan terobati ketika sampai di lokasi.
![]() |
Jangan lupa apabila ke lokasi bawa baju ganti. Meski tidak berniat tidak berenang, tapi tidak lama anda akan tergoda ingin menceburkan diri ke Leuwi Pamipiran ini. Dengan airnya yang jernih sampai ke dasar membuat siapa saja akan tertarik. Keindahan tempat ini bisa juga disebut bak surga tersembunyi di Ciamis.
Bagi pengunjung yang mau ke lokasi, tempatnya ada di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jaraknya sekitar 40 menit dari pusat perkotaan Ciamis. Namun aksesnya masih dalam penataan, pengunjung hanya bisa memakai kendaraan roda dua dan jalan kaki.
Saat ini pengunjung belum dikenakan tiket, hanya ada kotak sumbangan yang bisa diisi pengunjung secara sukarela.
"Disebut Pamipiran karena menurut orang tua dulu ketika akan menyebrang ke daerah sebelah harus 'mipir' atau kepinggir," ujar Tatang, Penanggung Jawab wisata setempat, Minggu (28/3/2021).
![]() |
Wisata Leuwi Pamipiran ini baru dibuka sekitar 2 bulan lalu, setelah ditemukan dan dilakukan penataan secara sederhana. Wisata ini dikelola oleh masyarakat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bubuai Ligar Desa Tanjungsari.
"Nantinya di lokasi ini akan ada wisata edukasi, wisata religi karena ada peninggalan tokoh penyebar agama Islam di sekitar arena ini. Nantinya juga akan ada trek sepeda bekerja sama dengan Perhutani," ucapnya.
Tatang mengatakan meski akses jalan masih dalam penataan, namun suasana di lokasi menunjukan wisata alam sebenarnya.
"Pengunjung akan merasakan kesegaran, tidak akan merasa lelah dan pasti betah berada disini. Semoga ke depan penataan bisa lebih baik lagi, kami juga mohon dukungannya," ungkapnya.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!