Rumah Gadang merupakan rumah adat dari suku Minangkabau. Terdapat beberapa keunikan dari rumah gadang yang perlu kamu tahu.
Nama lain dari Rumah Gadang adalah Rumah Bagonjong atau Rumah Baanjuang yang diberikan oleh masyarakat setempat. Di daerah Sumatera Barat, Rumah Gadang sangat mudah untuk dijumpai.
Dalam pendirian Rumah Gadang tersebut, tidak semua daerah di Sumatera Barat bisa mendirikan Rumah Gadang. Hanya kawasan yang memiliki status sebagai 'nagari' yang diperbolehkan untuk mendirikan Rumah Gadang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendirian Rumah Gadang ini tak lain dan tak bukan adalah sebagai tempat tinggal bersama, namun dalam pendiriannya Rumah Gadang memiliki ketentuan-ketentuannya yang menjadikan Rumah Gadang ini memiliki keunikannya tersendiri.
Berikut lima keunikan yang terdapat di Rumah Gadang Minangkabau:
1. Jumlah kamar tergantung dengan jumlah perempuan
Dalam mendirikan Rumah Gadang, kamar yang dibuat sesuai dengan jumlah perempuan yang akan tinggal di dalamnya.
Setiap perempuan di dalam suatu kaum yang telah memiliki suami, akan mendapatkan sebuah kamar. Adapun untuk perempuan tua dan anak-anaknya akan mendapatkan kamar yang berada di dekat dapur. Untuk gadis yang masih remaja akan memperoleh kamar bersama di ujung yang lain.
2. Atap dan dinding rumah yang unik
Atap rumah ini terbuat dari ijuk yang melengkung dan runcing ke atas. Bentuk atap seperti ini disebut Gonjong. Inilah alasannya mengapa Rumah Gadang sering disebut dengan Rumah Bagonjong oleh masyarakatnya. Dinding rumahnya terbuat dari potongan anyaman bambu.
3. Tiang rumah yang kokoh
Tiang dari Rumah Gadang berasal dari pohon Juha yang berjumlah empat tiang dengan diameternya 40 cm hingga 60 cm.
Sebelum dijadikan tiang, pohon Juha direndam terlebih dahulu selama bertahun-tahun agar menghasilkan tiang yang kuat dan kokoh. Dalam pembuatan Rumah Gadang tidak menggunakan paku sebagai pengikat, tetapi menggunakan pasak sebagai penyambungnya.
4. Dekorasi Ukiran
Motif ukiran yang digunakan untuk Rumah Gadang seperti daun, bunga, buah-buahan, dan tumbuhan. Ukiran yang dibuat disesuaikan dengan adat yang berlaku di daerah tersebut. Dengan kata lain, setiap ukirannya memiliki berbagai macam makna yang erat kaitannya dengan adat Minangkabau.
5. Rumah Anti Gempa
Rumah Gadang dibangun menyesuaikan dengan lingkungan alam di Sumatera Barat yang rawan akan gempa. Maka dari itu, rumah ini dibangun menggunakan pohon Juha yang kuat dan kokoh.
Baca juga: 8 Wisata Padang yang Rancak Bana |
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!