Puncak tertinggi di Indonesia terdapat di Papua. Para pendaki mengenalnya sebagai Puncak Jaya atau Carztensz. Ini profilnya.
Puncak Jaya merupakan salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia. Berada di ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut, wilayah di sekitar Puncak Jaya masih memiliki salju atau lebih tepatnya gletser. Ini merupakan hal yang unik mengingat Indonesia yang beriklim tropis.
Puncak Jaya sendiri merupakan bagian dari Pegunungan Sudirman. Selain dikenal dengan nama Puncak Jaya, orang juga menyebutnya sebagai Puncak Cartensz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama Puncak Cartensz ini bermula dari pelaut Belanda yakni Jan Cartensz yang melintas Laut Arafura pada 1623. Kala itu ia melihat melalui teropong ada puncak gunung yang tertutup salju sehingga ia namakan Puncak Cartensz.
Namun selain kedua nama tadi, Puncak Jaya juga dapat disebut sebagai Nemangkawi Ninggok. Nama ini merupakan pemberian Suku Amungme yang memiliki hak ulayat untuk menamakan puncak tersebut.
Puncak Jaya dikenal memiliki medan yang sulit sehingga tak ada yang berhasil mendakinya sampai tahun 1962. Penakluknya adalah tim ekspedisi yang beranggotakan Philip Temple, Russel Kippax, Albertus Huizenga dan dikepalai Heinrich Harrer.
Gletser yang terancam hilang
Seperti diulas di awal, wilayah di sekitar Puncak Jaya yang masuk dalam bagian Taman Nasional Lorenz masih diselimuti gletser tropis. Faktanya, gletser di Papua ini merupakan satu dari tiga gletser tropis yang tersisa di bumi.
Gletser lainnya terdapat di Pegunungan Andes, Peru dan tersebar di Afrika. Kedua gletser tropis ini juga senasib dengan gletser di Papua yang mulai menyusut.
Menyusutnya gletser ini disebabkan oleh perubahan iklim. Para ilmuwan memperkirakan bahwa gletser di Papua bakal lenyap pada 2026. Akan tetapi, prosesnya bisa lebih cepat dan diprediksi hilang pada 2021.
Menurut catatan, luas gletser di Papua hanya tersisa 0,5 kilometer persegi pada 2018. Padahal pada tahun 1850, luasnya masih mencapai 19,3 kilometer persegi.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum