Tak banyak yang tahu di Sukabumi terdapat hutan damar yang suasananya menenangkan. Tempat ini cocok dikunjungi traveler yang ingin mengisi kembali energi setelah bekerja.
Terletak di Cimungkad, hutan damar ini merupakan bagian dari Pusat Konservasi Elang Jawa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Hutan seluas sekitar 3.000 hektar ini dulunya milik Perhutani, kemudian menjadi hutan konservasi.
Cukup dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 8.500, traveler dapat menikmati hutan damar ini sepuasnya. Hutan damar yang dibuka pada 2020 ini dilengkapi beberapa fasilitas penunjang, mulai dari tempat untuk bersantai dan toilet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sana juga disediakan beberapa hammock yang dapat disewa sebesar Rp 10.000 tanpa batas waktu. Kemudian ada juga warung-warung yang menjual makanan ringan, mie instan, dan aneka minuman. Semua fasilitas ini dikelola masyarakat lokal di sekitar hutan damar.
![]() |
Menurut Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah IV Situgunung, Luki Turniajaya, hutan damar ini akan cocok digunakan sebagai lokasi terapi hutan (healing forest). Kegiatan ini sedang menjadi tren di tengah masyarakat terutama di masa pandemi COVID-19.
"Ini bisa menjadi healing forest untuk meredakan stres. Jadi pengunjung masuk ke hutan untuk melihat, menghirup udara segar, mendengar bunyi-bunyi burung, " kata dia.
Selain cocok untuk menenangkan diri, traveler juga dapat mengenal soal elang Jawa. Di sana terdapat rumah penemu elang jawa bernama Bartels, yang difungsikan sebagai museum. Di dalamnya memuat penjelasan tentang elang jawa dan sosok Bartels sebagai peneliti burung.
![]() |
Selain rumah, makam Bartels juga ada di hutan ini. Traveler dapat mengunjungi makam yang sudah dipugar menjadi tugu peringatan tersebut.
Kegiatan lain yang dapat traveler lakukan di hutan damar ini adalah berburu foto-foto cantik. Selain hutan damar yang sudah indah, di sana juga terdapat beberapa spot foto yang dapat kamu abadikan.
Baca juga: Refleksi Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021 |
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan