TN Gunung Gede Pangrango, Oasis di Tengah Hiruk Pikuk Perkotaan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

TN Gunung Gede Pangrango, Oasis di Tengah Hiruk Pikuk Perkotaan

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 26 Mei 2021 08:11 WIB
Danau Situ Gunung di Gunung Gede Pangrango
Taman Nasional Gede Pangrango (Pradikta Kusuma/detikTravel)
Cibodas -

Penat dengan suasana perkotaan yang sibuk dan ramai? Traveler dapat kabur sejenak ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Tempat ini cocok untuk wisata dan edukasi mengenai alam.

TNGGP merupakan salah satu taman nasional yang terletak di Jawa Barat. Dengan luas mencapai 24.278,85 hektar, TNGGP masuk ke dalam tiga wilayah kabupaten yakni Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.

Taman nasional ini berdiri sejak tahun 1980. Itu berarti, TNGGP adalah salah satu taman nasional tertua di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai potensi alam terdapat di TNGGP, termasuk flora dan fauna. Di sana terdapat 1500 jenis flora di mana salah satu yang paling terkenal adalah bunga edelweis.

Kemudian untuk fauna, jumlahnya diperkirakan mencapai 1000 jenis. Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto menjelaskan, dari jumlah tersebut ada 3 satwa yang menjadi prioritas perlindungan.

ADVERTISEMENT
Owa Jawa di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, kawasan Gunung Gede Pangrango, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/11/2015). Habitat hewan endemik Pulau Jawa itu kini populasinya terus menurun tinggal kurang lebih 13 keluarga dengan status terancam punah. PT Pertamina EP bersama Yayasan Owa Jawa pun melalui program CSR nya ikut menyelamatkan satwa endemik tersebut. Rachman Haryanto/detikcom.Owa Jawa di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, kawasan Gunung Gede Pangrango, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/11/2015). Habitat hewan endemik Pulau Jawa itu kini populasinya terus menurun tinggal kurang lebih 13 keluarga dengan status terancam punah. PT Pertamina EP bersama Yayasan Owa Jawa pun melalui program CSR nya ikut menyelamatkan satwa endemik tersebut. (Rachman Haryanto/detikcom)

"Di sini ada 3 spesies yang menjadi prioritas perlindungan utamanya yaitu elang jawa yang identik dengan lambang negara Indonesia burung garuda. Kemudian macan tutul dan owa jawa," katanya kepada detikcom, Senin (24/5/2021).

Selain menjadi pusat konservasi, TNGGP juga populer akan potensi wisata alamnya. Di sana terdapat dua gunung yakni Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Keduanya amat populer bagi para pendaki, terutama yang masih pemula.

"Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini menjadi salah satu pendakian favorit karena akses yang sangat dekat dengan ibukota negara, ibukota provinsi dan ibukota tiga kabupaten," ujar Wahju.

"Ini lumayan favorit, setiap weekend itu rata-rata full booked," ia melanjutkan.

Jembatan di Taman Nasional Gunung Gede PangrangoJembatan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Foto: (Muhammad Catur Nugraha/d'Traveler)

Wahju mengatakan, para pendaki di TNGGP begitu dimanjakan dengan pemandangan dan kesejukan hutan selama mendaki. Selain itu, ada fasilitas-fasilitas penunjang wisata yang juga dapat dinikmati.

"Kita punya beberapa bumi perkemahan. Salah satunya di sini di Mandalawangi, di Cianjur ada Dipo Bojong, di Sukabumi ada Salabintana dan Situ Gunung. Lalu wisata kanopi trail di dua tempat di Cibodas dan Bogor, itu seperti jembatan gantung Situ Gunung tapi jaraknya dekat," kata Wahju.

Pada masa pandemi COVID-19, TNGGP menerapkan sejumlah aturan yang berpatokan pada protokol kesehatan. Salah satunya adalah membatasi kuota pendaki per hari.

Pintu masuk Mandalawangi (Cibodas) kuotanya adalah 300 orang, pintu masuk Gunung Putri (Bogor) adalah 200 orang, dan pintu masuk Salabintana (Sukabumi) adalah 100 orang.




(pin/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Sang Penjaga Rimba Gunung Gede-Pangrango
Sang Penjaga Rimba Gunung Gede-Pangrango
18 Konten
Polisi hutan menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian rimba. Di Gunung Gede-Pangrango, mereka turut andil dalam menjaga keberlangsungan di hutan.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads