Peninggalan raja bukan cuma sakral tapi juga keramat. Di Samosir ada sebuah museum peninggalan Raja Sidabutar yang isinya barang sakti.
Barang-barang ini berada di Museum Batakr, Samosir, Sumatera Utara. Museum yang dikelola oleh keluarga berada di dalam rumah tradisional batak.
Masuk ke rumah panggung ini harus melewati tangga. Di dalamnya terpampang berbagai peninggalan Raja Sidabutar semasa hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Museum ini terbagi menjadi dua ruangan yang luas. Ruang pertama adalah peninggalan raja dan kedua adalah tempat suvenir. Sebagian barang yang memiliki kesaktian diletakkan di dalam lemari kaca. Sementara yang lainnya terpajang tanpa lemari.
![]() |
Mulai dari perkakas dapur, ranjang sampai tempat perhiasan masih tersimpan lengkap. Sebut saja Pinggan Pasu, piring-piring yang terbuat dari keramik. Piring ini biasanya digunakan untuk upacara adat.
Meski terlihat seperti piring biasa, namun Pinggan Pasu punya kesaktian. Makanan apa pun yang dihidangkan di piring ini tidak akan basi dan menawarkan segala racun.
Yang menarik adalah kotak perhiasan bernama Huting-huting. Dibuat dengan ukiran berbentuk hewan, Huting-huting hanya bisa dimiliki oleh raja. Katanya kalau ada orang yang hendak mencuri, maka ukiran Huting-Huting akan nampak hidup dan membuat pencuri lari.
![]() |
Seperti peninggalan kerajaan pada umumnya, Raja Sidabutar memiliki banyak arca. Di antaranya memiliki kesaktian masing-masing. Ada yang bernama Pangulubalang dan Sibaso.
Pangulubalang biasanya diletakkan di depan pintu masuk kampung. Arca ini berbentuk seperti manusia dalam posisi duduk dengan kedua kaki dan mata uang melotot. Telinganya memakai anting dan memiliki buah dada yang besar. Arca ini dipercaya sebagai penjaga dan penolak bala.
Beda lagi dengan Sibaso, arca dukun beranak yang dibawa ketika wanita hendak melahirkan. Arca ini berbentuk laki-laki dengan memegang mangkok obat dan menggunakan tutup kepala dari lilitan ulos.
Di bagian tengah ruangan ada lemari kaca khusus pedang raja. Bendera dengan warna merah, putih, hitam menjadi lambang dari Kerajaan Batak zaman dulu. Tak lupa tanduk kerbau sebagai tanda kekuasaan.
![]() |
Dari semua pedang, ada sebuah tongkat yang memiliki lemari kaca sendiri, namanya Tongkat Tunggal Panaluan. Tongkat ini diisi dengan aneka ragam ilmu gaib dan dipergunakan untuk upacara adat.
Tongkat ini memiliki motif tubuh manusia yang merupakan simbol roh pengisi tongkat. Tongkat Tunggal Panaluan bisa hidup sesuai dengan permintaan pemiliknya.
Kalau liburan ke Samosir jangan lupa untuk berkunjung ke sini. Karena museum ini berada dekat dengan Rumah Sigale-gale yang terkenal di Samosir!
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!