Senja di Bendungan Tinggalan Belanda

Sebuah bendungan peninggalan Belanda di Pasuruan disulap menjadi tempat wisata kekinian. Bendungan tua ini dikemas menjadi destinasi wisata desa yang layak dikunjungi terutama saat akhir pekan.

Destinasi yang dinamai Dam Pleret ini berada di Dusun Megersari, Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Destinasi wisata Pasuruan itu merupakan integrasi daya tarik bendungan peninggalan kolonial, kebun labu madu, dan kafe serta persawahan.

Bendungan yang membelah Sungai Pleret itu dicat warna-warni sehingga tampak cantik. Warna-warni itu tak menghilangkan kesan kuno bendungan yang dibangun pada 1904 ini.

Kafe-kafe yang ada di tepi sungai dibuat dengan kayu dan bambu sehingga menyatu dengan persawahan di sekitarnya. Pengelola juga menyediakan spot-spot untuk berfoto.

Pengunjung juga bisa menikmati kebun labu madu Dam Pleret. Selain membeli labu madu, kebun tersebut juga menjadi lokasi yang cocok untuk berfoto.

Dam Pleret Pasuruan Foto: Muhajir Arifin/detikcom

Waktu yang asyik datang ke destinasi ini pada sore hari. Pengunjung bisa menikmati suasana bendungan dan aliran sungai serta udara yang sejuk.

"Saya baru sekali datang ke sini, diajak teman. Ternyata asyik. Sore hari pas kalau melepas lelah di sini," kata Eni, salah satu pengunjung, Sabtu (25/9/2021).

Mahasiswa asal Kecamatan Kraton ini mengaku ingin berlama-lama di lokasi. Ia ingin menikmati senja dan berfoto bersama teman-temannya.

"Pingin melihat matahari lenyap di antara tanaman padi," ujar Eni.

Dam Pleret Pasuruan Foto: Muhajir Arifin/detikcom

Akhmad Romadoni, pengunjung Dam Pleret lainnya, mengaku datang mengambil video untuk dijadikan konten. Pria asal Kota Pasuruan ini sudah sering datang ke lokasi ini.

"Saya ingin ambil gambar saat sore dan malam. Katanya malam hari tambah asyik," ujarnya.

Dam Pleret Pasuruan Foto: Muhajir Arifin/detikcom

Destinasi Dam Pleret mulai dikembangkan sejak 2019. Destinasi ini selalu ramai dikunjungi warga selama pandemi COVID-19. Destinasi yang dikelola para pemuda ini mampu bertahan selama PPKM dan saat ini kembali dibuka.