Syarat-Mitos Gunung Guntur, Tempat Hilangnya Pendaki Gibran

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Syarat-Mitos Gunung Guntur, Tempat Hilangnya Pendaki Gibran

Hakim Ghani - detikTravel
Minggu, 26 Sep 2021 14:45 WIB
Gunung Guntur
Gunung Guntur (Hakim Ghani/detikcom)
Garut -

Gunung Guntur kini jadi perbincangan setelah salah seorang pendaki bernama Gibran hilang misterius di sana. Dari dulu gunung ini memang penuh misteri.

Di balik beragam ceritanya yang bikin merinding, Gunung Guntur memiliki pemandangan juara yang memikat mata setiap pendaki.

Gunung dengan tinggi 2.249 meter di atas permukaan laut ini terletak di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Gunung ini jadi salah satu ikon Garut selain dodol, baso aci dan domba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunung Guntur jadi magnet bagi wisatawan dan para pendaki. Gunung ini selalu mendapat tempat di hati pecinta ketinggian karena pemandangannya yang indah.

Hamparan tanah berbatu, padang rumput hingga bunga edelweis bisa ditemukan di Gunung Guntur. Pohon pinus yang tumbuh liar biasa dimanfaatkan sebagai spot fotografi.

ADVERTISEMENT

Bahkan tak sedikit yang memanfaatkan spot di Gunung Guntur untuk berpose pre-wedding.

Gunung GunturGunung Guntur Foto: (Hakim Ghani/detikcom)

Selain indahnya pemandangan, Gunung Guntur dicintai karena dianggap cocok sebagai track pendakian untuk pemula karena medannya yang tak terlalu sulit.

"Gunung Guntur sering jadi track latihan lah istilahnya, karena tidak terlalu sulit. Khususnya untuk pemula," ujar Ahmad Muhram (35) salah seorang warga Garut yang beberapa kali mendaki Gunung Guntur.

Panorama Gunung Guntur sangat indah untuk dilihat, terutama saat pagi hari. Saat matahari bersinar terang, bagian puncak gunung terlihat berlubang bekas letusan. Lereng yang melekuk dan bergelombang terlihat sangat jelas.

Di bagian samping Gunung Guntur terdapat Gunung Putri yang ukurannya lebih kecil.Gunung Guntur menghadap langsung ke pemukiman warga di Garut.

Udara di kawasan kaki Gunung Guntur sangatlah dingin saat pagi. Suhunya bisa mencapai 14 hingga 10 derajat celcius.

Gunung berapi yang saat ini dikelola oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) serta Dinas Perhutani Garut ini statusnya masih aktif. Warga bahkan sempat geger kala Gunung Guntur diisukan akan meletus tahun 2013 lalu.

(Halaman selanjutnya>>>>Mitos Gunung Guntur)

Di balik keindahannya, Gunung Guntur menyimpan beragam mitos yang hingga kini masih dipercayai masyarakat setempat.

Salah satunya adalah mitos larangan meniup suling atau bersiul hingga legenda maung (macan) bungkeuleukan. Beberapa masyarakat setempat hingga saat ini masih mempercayai mitos tersebut.

Beberapa waktu silam, detikcom sempat berbincang terkait mitos-mitos tersebut dengan salah seorang warga setempat, Useu (37).

"Jadi itu cerita dari orang tua dahulu yang turun temurun diwariskan. Katanya kalau meniup suling atau bersiul, maung bungkeuleukan akan menampakkan diri," katanya.

Gunung GunturGunung Guntur Foto: (Hakim Ghani/detikcom)

Salah seorang warga lainnya, Encep (38) mengatakan, mitos-mitos itu didasari peristiwa pemberontakan DI/TII dahulu. Gunung Guntur sempat jadi markas pasukan pemberontak DI/TII dulu.

"Sejak saya dewasa, saya diberi pemahaman bahwa larangan meniup suling itu artinya enggak boleh ribut karena saat itu ABRI sedang mengepung gorombolan (Pasukan DI/TII)," kata Encep.

Selain adanya mitos tersebut, Gunung Guntur juga sarat cerita mistis setelah adanya kejadian pendaki hilang akhir-akhir ini.

Yang pertama hilangnya pendaki bernama Afrizal (16) yang hilang kemudian ditemukan dalam keadaan telanjang hanya menggunakan celana dalam tahun 2020 lalu.

Yang kedua, hilangnya pendaki bernama Gibran (14) minggu lalu. Gibran ditemukan setelah lima hari hilang. Dia mengaku banyak mengalami kejadian aneh selama menghilang. Seperti tak melihat malam, hingga didatangi lima sosok misterius.

Kendati demikian, Gunung Guntur merupakan objek wisata yang ramah untuk dikunjungi wisatawan dari mana pun, dengan catatan memperhatikan ketentuan dan aturan masyarakat yang berlaku.

Warga Kampung PLP Citiis, sekaligus salah satu sesepuh di kawasan Gunung Guntur, Ade Leji (55) mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

"Ada tiga syarat yang harus diperhatikan kalau mau mendaki. Jangan sompral, jangan bersiul, jangan banyak nanya jalan," kata pria yang akrab disapa Mang Ade tersebut.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Aksi Polos 3 Bocah Garut Nggak Sengaja Bantu Maling"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)

Hide Ads