Bali tak hanya tentang pantai dan sunset yang menawan. Pulau Seribu Pura ini menyimpan banyak destinasi wisata nan menawan, salah satunya Museum dan Galeri Seni Rupa Rudana yang menampilkan deretan karya seni sekaligus menyajikan keindahan alam Bali yang cantik.
Berkunjung ke Bali beberapa waktu lalu, detikcom menyambangi Museum dan Galeri Seni Rupa Rudana, Rabu (29/9/2021). Museum dan Galeri Seni Rupa Rudana berada dalam satu lokasi, menyatu dengan alam.
Museum yang didirikan Nyoman Rudana ini memiliki arsitektur bangunan khas Bali yang unik dan terdiri dari tiga lantai. Seperti museum pada umumnya, Museum Rudana memamerkan berbagai karya seni lukis, wayang kulit, hingga patung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya ada galeri Rudana yang menyimpan berbagai macam koleksi lukisan. Muhammad Bundhowi, kurator Museum Rudana, mengatakan, galeri Rudana memamerkan koleksi seni rupa yang lengkap. Ada karya Gusti Nyoman Lempad, I Gusti Ketut Kobot dan lain-lain di galeri ini.
![]() |
Seperti yang dijelaskan tadi, Museum dan Galeri Rudana tak hanya memamerkan karya seni dan budaya khas Bali. Pengunjung Museum dan Galeri Rudana bisa bersantai menikmati pemandangan alam yang langsung tersaji di depan mata.
Hamparan sawah yang luas bisa langsung dilihat dari dalam museum maupun galeri Rudana. Jendela kaca di Museum dan Galeri Seni Rupa Rudana yang bening memungkinkan pengunjung melihat langsung pemandangan alam ketika menikmati karya seni. Suasana ini terasa menyegarkan. Akan lebih cantik jika pemandangan ini dilihat dari lantai 3 museum Rudana.
Selanjutnya: suguhan hamparan sawah nan hijau
Suasana asri di kompleks Museum dan Galeri Rudana amat menenangkan, terlebih bagi warga yang jarang melihat 'hijau-hijau' di daerah asal tinggal mereka. Oh iya, Bundhowi menyebut pemandangan sawah ini bakal makin cantik saat dilihat di musim panen karena sawah tersebut jadi tampak seperti permadani. Sayangnya, musim panen belum tiba ketika detikcom mengunjungi Museum dan Galeri Seni Rupa Rudana.
![]() |
Lanjut ke halaman belakang museum, terdapat pohon manggis, pohon rambutan, dan pepohonan lainnya. Bundhowi menceritakan, ketika musim berbuah, terkadang ada saja pengunjung yang mengambil buah-buahan yang jatuh ke tanah. Tentu hal ini, katanya, tidak masalah.
Suasana alami makin terasa lengkap dengan bunyi percikan air dan aliran sungai. Bagi yang lelah dan ingin beristirahat sekadar duduk-duduk di halaman belakang, lelah berkeliling museum bisa terobati dengan suara air sungai dan segarnya udara di Museum dan Galeri Rudana.
Museum yang dipimpin Putu Supadma Rudana yang juga anggota DPR RI ini buka dari pagi hingga pukul 17.00 WIB. Karena situasi masih pandemi COVID-19, pengunjung harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di sini. Objek wisata ini berada di Peliatan, Ubud. Lokasi amat mudah ditemukan dengan bantuan Google Maps ataupun sejenisnya. Tertarik mengunjungi?
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!