Selama pagelaran PON XX Papua, Tugu Mac Arthur jadi destinasi favorit para atlet dan wisatawan. Mari simak kisah tugu ini, es krim dan boleh tidak bule ke sini?
Situs Monumen Tugu Mac Arthur ini berada di dalam kompleks Resimen Induk Kodam (Rindam) XVII/Cenderawasih, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.
Sebenarnya situs ini dikelola oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Papua. Namun karena berada dalam kompleks militer, maka setiap pengunjung yang akan ke situs ini wajib melapor ke pos jaga Rindam dengan mengisi buku tamu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs Tugu Mac Arthur menjadi destinasi favorit atlet, ofisial maupun tamu PON XX Papua. Situs ini sangat instagramable, berada diketinggian Ifar Gunung dengan view Danau Sentani dan Bandara Sentani.
Situs ini buka setiap hari, mulai pukul 08.00 pagi hingga 16.00 sore. Untuk masuk ke situs ini gratis, hanya saja setiap sepeda motor dikenai biaya parkir sebesar sepuluh ribu rupiah dan mobil sebesar dua puluh ribu rupiah.
Tidak hanya wisatawan domestik, ternyata situs ini juga menjadi destinasi favorit turis bule. Di hari-hari biasa sebelum pandemi Covid-19, ada saja bule yang berkunjung ke situs ini.
Kebanyakan, bule-bule ini berasal dari Amerika Serikat, Australia, Belanda, dan Inggris. Bule-bule tersebut merupakan generasi kedua atau ketiga berasal dari negara-negara yang kakek atau orang tuanya pernah mengalahkan Jepang di Papua, dulu, saat Perang Pasifik (1944).
Aturan Berkunjung untuk Turis Bule
Untuk wisatawan bule ada aturan tersendiri, Situs Tugu Mac Arthur boleh dikunjungi oleh bule tetapi tidak di hari ada latihan menembak di Rindam.
Situs Tugu Mac Arthur merupakan monumen untuk mengenang Jenderal Mac Arthur, panglima tentara Amerika Serikat yang menjadikan Ifar Gunung, Sentani sebagai markas besar Komando Pasifik Barat Daya.
Selanjutnya -->> Jenderal Mac Arthur dan Es Krim
Simak Video "Video: Mengunjungi Tugu Kemenangan Berlin"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!