Kisah Tugu Mac Arthur di Papua, Es Krim dan Boleh Tidak Bule ke Sini?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Tugu Mac Arthur di Papua, Es Krim dan Boleh Tidak Bule ke Sini?

Hari Suroto - detikTravel
Minggu, 10 Okt 2021 16:20 WIB
Monumen Jenderal Mac Arthur di Ifar Gunung, Sentani. Jenderal Mac Arthur merupakan pimpinan pasukan AS saat perang dunia kedua melawan Jepang.
Tugu Mac Arthur di Ifar Gunung, Sentani. (Dok Badan Arkeologi Papua)
Jayapura -

Selama pagelaran PON XX Papua, Tugu Mac Arthur jadi destinasi favorit para atlet dan wisatawan. Mari simak kisah tugu ini, es krim dan boleh tidak bule ke sini?

Situs Monumen Tugu Mac Arthur ini berada di dalam kompleks Resimen Induk Kodam (Rindam) XVII/Cenderawasih, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.

Sebenarnya situs ini dikelola oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Papua. Namun karena berada dalam kompleks militer, maka setiap pengunjung yang akan ke situs ini wajib melapor ke pos jaga Rindam dengan mengisi buku tamu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situs Tugu Mac Arthur menjadi destinasi favorit atlet, ofisial maupun tamu PON XX Papua. Situs ini sangat instagramable, berada diketinggian Ifar Gunung dengan view Danau Sentani dan Bandara Sentani.

Situs ini buka setiap hari, mulai pukul 08.00 pagi hingga 16.00 sore. Untuk masuk ke situs ini gratis, hanya saja setiap sepeda motor dikenai biaya parkir sebesar sepuluh ribu rupiah dan mobil sebesar dua puluh ribu rupiah.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya wisatawan domestik, ternyata situs ini juga menjadi destinasi favorit turis bule. Di hari-hari biasa sebelum pandemi Covid-19, ada saja bule yang berkunjung ke situs ini.

Kebanyakan, bule-bule ini berasal dari Amerika Serikat, Australia, Belanda, dan Inggris. Bule-bule tersebut merupakan generasi kedua atau ketiga berasal dari negara-negara yang kakek atau orang tuanya pernah mengalahkan Jepang di Papua, dulu, saat Perang Pasifik (1944).

Aturan Berkunjung untuk Turis Bule

Untuk wisatawan bule ada aturan tersendiri, Situs Tugu Mac Arthur boleh dikunjungi oleh bule tetapi tidak di hari ada latihan menembak di Rindam.

Situs Tugu Mac Arthur merupakan monumen untuk mengenang Jenderal Mac Arthur, panglima tentara Amerika Serikat yang menjadikan Ifar Gunung, Sentani sebagai markas besar Komando Pasifik Barat Daya.

Selanjutnya -->> Jenderal Mac Arthur dan Es Krim

Jenderal Mac Arthur membangun markas terbesar di Sentani, Papua. Markasnya sangat megah dan luas di puncak Ifar Gunung, Sentani. Markas yang megah ini dilengkapi fasilitas lengkap, kafe, bioskop.

Dari markasnya ini, ia dapat melihat pergerakan pesawat yang take off maupun landing di lapangan terbang Sentani. Markas yang megah ini sempat menjadi kontroversi di AS, karena dianggap sebagai bentuk kemewahan dan pemborosan di saat pasukan AS berjuang mengalahkan Jepang.

Tapi, Mac Arthur tidak bergeming, ia cuek saja dengan pemberitaan dirinya. Justru dari markasnya yang megah di Sentani, Papua ini, Mac Arthur dengan tenang memimpin pertempuran, dengan menerapkan idenya lompat katak.

Kegemaran Sang Jenderal Makan Es Krim

Kontroversi lainnya yaitu hobinya yang suka makan es krim. Yang cukup menarik bahwa, selama pertempuran di Papua, Amerika mengirimkan ribuan ton es krim yang langsung dibagikan pada pasukan AS guna merayakan kemenangan pertempuran.

Perayaan dengan Es Krim merupakan kebiasaan dari komandan tertinggi mereka, Jenderal Douglas Mac Arthur, setiap berhasil dalam pertempuran.

Es krim merupakan simbol ikatan batin yang kuat, sejati dan suci antar sesama teman yang seperjuangan, senasib, dan sepenanggungan, yang kadang melebihi ikatan dari saudara kandung.

Walaupun kontroversial, Jenderal Mac Arthur sudah jadi legenda di Papua. Banyak karya yang dihasilkannya terutama infrastruktur di Jayapura, mulai dari rumah sakit, pelabuhan, jalan raya maupun Bandara Sentani.

Infrastruktur tersebut hingga saat ini masih bisa dinikmati oleh masyarakat Papua.


---

Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.



Simak Video "Video: Mengunjungi Tugu Kemenangan Berlin"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads