Lihat Lagi Cadas Pangeran di Sumedang yang Bikin Yana 'Hilang'

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lihat Lagi Cadas Pangeran di Sumedang yang Bikin Yana 'Hilang'

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 22 Nov 2021 14:02 WIB
Sumedang -

Nama Cadas Pangeran di Sumedang menjadi naik daun pasca kabar raibnya seorang warga bernama Yana Supriyatna. Cadas itu memang sarat mitos dan misteri.

Selasa pekan lalu (16/11), dunia maya geger dengan berita hilangnya seseorang bernama Yana Supriyatna di kawasan Cadas Pangeran, Sumedang. Hal itu diketahui setelah keluarga melapor pada pihak berwajib di hari itu.

Adapun Yana berhasil ditemukan oleh kepolisian setempat pada hari Kamis (18/11) di kawasan Dawuan, Majalengka. Ajaibnya, kondisi Yana tampak baik-baik saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dunia maya, nama Yana bahkan sempat trending dan populer di Twitter. Entah bagaimana, warganet begitu antusias perihal kabar Yana yang hilang dan ditemukan kembali.

Jalan Cadas Pangeran Sumedang menjadi salah satu jalan populer di Jawa Barat.  Ingin tahu dasar jurangnya seperti apa? Berikut foto-fotonyaJalan Cadas Pangeran Sumedang menjadi salah satu jalan populer di Jawa Barat (Nur Azis/detikcom)

Hanya ketimbang fakta penemuan Yana yang ajaib, warganet malah penasaran mencari tahu perihal lokasi hilangnya Yana di Cadas Pangeran, Sumedang. Dipercaya, daerah itu memang sarat kisah mistis.

ADVERTISEMENT

Dilansir detikTravel dari situs resmi Pemprov Jabar, Senin (22/11/2021), Cadas Pangeran merupakan sebuah jalan yang dibangun tahun 1809 pada masa penjajahan Belanda. Lokasinya berada sekitar 7 km barat daya dari Kabupaten Sumedang.

Di kalangan masyarakat sendiri, jalan yang menghubungkan Bandung, Sumedang, Majalaengka dan Cirebon itu memang cukup berbahaya dan angker..

Cadas Pangeran dipandang berbahaya lantaran memiliki tikungan berkelok tajam, juga sejumlah tanjakan dan turunan curam. Salah satu sisinya berhadapan dengan jurang menganga yang di bawahnya terhampar hutan lumayan lebat.

Perihal keangkeran Jalan Cadas Pangeran bisa dilacak sejak awal pembangunannya yang sulit dan menelan banyak korban jiwa. Sekitar lima ribuan pekerja kehilangan nyawa akibat bekerja rodi mengikis perbukitan berlereng curam nan terjal serta memangkas material batu cadas nan keras hanya dengan peralatan dan kemampuan serba terbatas, perbekalan tidak sepadan, terjatuh dari atas tebing, dijangkiti penyakit, hingga dimangsa binatang buas di tengah hutan belantara.

Selanjutnya: Sederat kisah mitos di Cadas Pangeran Sumedang

Di area sekitar Cadas Pangeran terdapat beberapa makam dengan batu nisan tanpa nama. Makam-makam tersebut diyakini warga setempat merupakan tempat peristirahatan terakhir para pekerja paksa atau rodi pada masa Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels yang memerintahkan pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan tahun 1808.

Bukan hanya makam para pekerja paksa, masih di sekitar kawasan Cadas Pangeran terdapat batu yang juga diyakini masyarakat setempat sebagai petilasan Pangeran Kornel atau Pangeran Kusumadinata IX, Bupati Sumedang yang menentang kesewenang-wenangan Daendels terhadap masyarakat Sumedang yang menjadi pekerja paksa pada pembuatan Jalan Cadas Pangeran.

Sejarah kelam pembuatannya pada zaman penjajahan Belanda memperkuat julukan seram pada Jalan Cadas Pangeran. Kendati sekarang telah berkurang, banyak mitos dan cerita mistis yang dituturkan dari mulut ke mulut penduduk sekitar Jalan Cadas Pangeran.

Halaman 2 dari 2
(rdy/ddn)

Hide Ads