Tangerang Selatan -
Sungguh, kamu harus meluangkan waktu untuk berkeliling Tangerang Selatan. Salah satu tempat sip adalah kawasan konservasi dan juga restoran yang ada di Pamulang ini.
Kampung Konservasi Rimbun, itu nama tempat asri yang ada di Jalan Haji Jamat no 11, Ciater, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Sesuai dengan namanya, di sini adalah tempat edukasi agar pengunjung bisa belajar tentang tanaman.
Menariknya lagi, tempat yang dulu fokus pada camping ground dan outbond ini beralih konsep semi outdoor cafe and resto. Si pemilik mendesain suasana sebegitu nyaman dan tentu saja kekinian untuk difoto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kampung Konservasi Rimbun telah ada semenjak tahun 2016. Awalnya, kami bukan cafe and resto seperti sekarang ini. Dulu, kami lebih ke tempat edukasi, camping, outbond untuk anak-anak," kata Wina Adina, Costumer Service Kampung Konservasi Rimbun kepada detikcom, Sabtu (27/11/2021).
"Nah, sejak pandemi, kami tidak ada kegiatan sama sekali dan sempat tutup sementara. Kemudian, pada pertengahan Juni atau menjelang akhir tahun2020 barulah ada suasana cafe dan resto ini,".
 Kampung Konservasi Rimbun Foto: (Syanti/detikcom) |
Wina mengatakan bahwa timnya mendesain Kampung Konservasi Rimbun itu agar bisa nyaman untuk keluarga yang ingin bersantai. Mereka punya beragam menu makanan dan minuman yang bisa dinikmati sembari menikmati asrinya suasana taman.
"Tempat ini cocok buat pengunjung yang datang dengan keluarga. Kami punya mini playground juga untuk anak-anak, serta kita juga ada ragam tanaman hias, sayur, live music serta area konservasi," ujar Wina.
"Namun, area konservasi dan live music dan saat ini belum dibuka karena masih pandemi. Jadi saat ini, bila tamu datang mereka bisa bersantai, berfoto, menikmati suasana tempat kita," dia menambahkan.
detikcom berkunjung langsung dan menikmati suasana Kampung Konservasi Rimbun. Suasana sejuk begitu terasa karena areanya memang dipenuhi oleh beragam tanaman. Juga i sini terdapat bangku-bangku dan meja yang bisa dipilih para tamu.
Terdapat pondok-pondok yang bisa traveler pilih, ingin lesehan, menggunakan meja dan bangku, duduk bernama-ramai atau cuma berdua saja. Terdapat pilihan meja yang nyaman.
 Kampung Konservasi Rimbun Foto: (Syanti/detikcom) |
Soal makanan juga cukup beragam. Bila traveler ingin makan siang, mereka punya beragam olahan gurame, ayam, mie dan nasi goreng. untuk minuman juga ada beragam jus segar, minuman dingin dan aneka kopi untuk menemani santai kamu.
Harga makanan dan minuman di sini juga terjangkau kok, mulai Rp 5.000-an untuk minuman dan Rp 20 ribuan untuk makanan.
Nah, traveler para pemburu instagramable bisa nih berburu foto. Percaya deh, tempat ini punya banyak titik tergantung dari angle yang kamu inginkan.
Camping ground segera buka lagi
Dina juga memberi bocoran bahwa mereka sedang mempersiapkan paket yang dibutuhkan para pengunjung yang ingin kemping di tempat mereka. Rencananya area kemping dibuka nanti di awal tahun 2022.
"Kita sedang mempersiapkan paket untuk kemping. Apakah mereka sekeluarga, puluhan, ratusan sedang kami rancang. Sebelum pandemi, kami menyediakan makanan seperti mie instan dan nasi goreng. Nah, konsep dan paket sedang kami rancang. Mungkin menjelang akhir tahun atau di awal-awal tahun 2022 kami akan umumkan harga dan paketnya," kata Wina.
 Kampung Konservasi Rimbun Foto: (Syanti/detikcom) |
Traveler yang ingin datang berkunjung, Kampung Konservasi Rimbun buka untuk weekday pukul 11.00 WIB- 20.00 WIB, dan weekend buka pukul 08.00 WIB-20.00 WIB.
Tak perlu khawatir untuk lahan parkir, Kampung Konservasi Rimbun mempunyai lahan parkir yang cukup luas. Juga ada fasilitas musala, toilet yang bisa kamu gunakan. Di sini mereka juga menjual aneka sayuran yang bisa kamu bawa pulang.
Selamat berkunjung!
Simak Video "Video: Viral Ormas dan Pekerja Proyek Ribut-ribut Masalah Lahan parkir di Pamulang"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan