Menjangkau Hidden Gem Gunungkidul dengan Jip, Ini Pantai Watunene

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Selasa, 07 Des 2021 12:55 WIB
Pantai Watunene Gunungkidul (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Gunungkidul -

Seperti tak ada habisnya, Kabupaten Gunungkidul kembali menawarkan pesona pantai yang masih sangat asri dan jarang dikunjungi. Inilah Pantai Watunene.

Selain itu, di Pantai Watunene wisatawan dapat menikmati perjalanan menggunakan jip untuk menyusuri pantai tersebut dari dataran tinggi.

Pantai Watunene yang terletak di Pedukuhan Ngasem, Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Pantai ini berjarak 72 kilometer dari jantung Kota Yogyakarta.

Untuk mencapai pantai tersebut terbilang mudah karena lokasinya berdekatan dengan Pantai Poktunggal, tepatnya berada di antara Pantai Poktunggal dan Pantai Seruni.

Namun, untuk sampai di Pantai Watunene memerlukan usaha yang lebih karena harus melewati jalan bebatuan yang masih terjal dan jalan cor blok. Sehingga sangat disarankan menggunakan motor atau mobil yang jarak antara tanah dan kendaraan terbilang tinggi.

Pantai Watunene Gunungkidul (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)

Apabila tidak memiliki kendaraan tersebut, pengunjung bisa menggunakan jasa penyedia mobil jenis jip 4x4 di sekitar lokasi. Semua itu untuk memudahkan pengunjung mencapai Pantai Watunene.

Sesampainya di pantai tersebut, pengunjung akan dimanjakan dengan hamparan pasir putih yang luas dan suara deburan ombak dibalut keasrian alam di sekitar pantai. Selain itu, pengunjung bisa berfoto ria dengan background Pantai Watunene dari ketinggian mengingat pantai itu berada di bawah tebing.

Ketua Desa Wisata Tepus Suheri menjelaskan, bahwa sebetulnya banyak Pantai yang masih asri namun sulit dijangkau wisatawan karena medan yang sulit. Oleh sebab itu, dia bersama masyarakat menyediakan mobil modifikasi jenis jip yang mulai berangkat dari rest area Tepus.

"Untuk jarak dari rest area Tepus ke pantai sekitar empat kilometer. Kalau pakai jip ini wisatawan bisa menikmati pemandangan beberapa pantai yang bisa dibilang masih perawan atau belum banyak didatangi orang," ujarnya kepada wartawan, Selasa (7/12/2021).

Suheri menyebut seperti Pantai Watunene dan Pantai Watulawang, selama perjalanan wisatawan bisa menikmati pemandangan indah Pantai Watunene dari ketinggian

"Kalau wisatawan menghendaki turun (ke Pantai Watunene) harus sangat hati-hati. Karena jalannya jalan setapak dan cukup curam," ucapnya.

"Nah, setelah itu bisa dilanjutkan ke Pantai Watu Lawang. Untuk pantai ini tidak membutuhkan tenaga lebih karena cukup datar," lanjut Suhari.

Pantai Watunene Gunungkidul (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)

Biaya menyewa jip di Pantai Watunene

Sedangkan untuk biaya sewa jip sendiri berkisar antara Rp 350-400 ribu dan bergantung pada jumlah lokasi perhentian. Nantinya setiap kendaraan mampu mengangkut 4 sampai 5 orang termasuk sopir.

"Semakin banyak lokasi yang didatangi, tarifnya menyesuaikan. Perjalanannya memakan waktu sekitar 2 jam," ucapnya.

Selain itu, Suheri mengaku sudah membuat paket sehingga wisatawan bisa menikmati beberapa destinasi selain Pantai. Seperti mampir ke kawasan UMKM dengan produk unggulan kerajinan batik motif pilihan bergambar lobster dan kerajinan perak.

"Motif tersebut dipilih untuk menunjukkan identitas masyarakat setempat," ucapnya.

Terkait harga paket wisata tersebut, Suheri mengaku mulai ratusan ribu. Bisa pula jika wisatawan ingin merasakan live in atau menginap 1-2 hari di kawasan Pantai Watunene.

"Untuk harga paketnya setiap orang cukup membayar Rp 250 ribu sekali trip, itu sudah termasuk biaya makan siang. Kalau menghendaki menginap atau live in selama dua hari satu malam dengan pelengkap agenda membakar ikan di kawasan pantai biayanya Rp 430 ribu," katanya.

Pantai Watunene Gunungkidul (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)

Namun, harga paket tersebut bisa berubah-ubah sesuai dengan kombinasi kegiatan yang wisatawan inginkan. Sedangkan untuk penginapan sendiri pihaknya sudah bekerjasama dengan pemilik homestay.

"Tarif paket layanan wisata tersebut bisa berubah sesuai kombinasi yang diinginkan wisatawan. Untuk homestay total ada 120 kamar yang siap menampung wisatawan jika berminat dengan paket live in," imbuh Suheri.

Terpisah Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mendukung pengembangan Desa Wisata Tepus yang menyediakan paket wisata untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.

Ia juga tertarik dengan pantai-pantai 'perawan' yang ada di Tepus karena dapat mengundang wisatawan untuk datang ke Gunungkidul.

"Tapi pengelolaan pantai-pantai ini sebagai destinasi wisata perlu ditingkatkan dan tentu kondisinya juga perlu dijaga agar tetap asri," kata Sunaryanta.

"Karen itu SDM juga perlu didampingi dalam rangka pengembangan pariwisata Gunungkidul. Komunitas-komunitas yang sudah terbentuk saat ini sangat membutuhkan pendampingan dan dukungan dari sisi SDM-nya," lanjutnya.



Simak Video "Video: Viral Lurah di Gunungkidul Disiram, Disebut Karena Masalah Utang"

(msl/msl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork